bernasnews — Kraton Yogyakarta menggelar upacara Numplak Wajik, bertempat di Panti Pareden Kompleks Magangan, Kraton Yogyakarta, Senin (25/9/2023). Upacara yang menandai dimulainya proses merangkai gunungan, simbol sedekah raja kepada rakyat bagian dari rangkaian prosesi Hajad Dalem Sekaten 2023/Jimawal 1957 untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW.
Usai upacara numplak wajik ada beberapa prosesi terkait Hajad Dalem Sekaten 2023/Jimawal 1957 di antaranya adalah upacara Kondur Gongso, Hajad Dalem Garebeg Mulud, serta Bedhol Songsong. Menurut sumber, Kondur Gongso merupakan upacara mengembalikan dua gamelan pusaka Kraton Jogja Kanjeng Kyai Guntur Madu dan Kanjeng Kyai Nagawilaga.
Upacara Kondur Gongso diawali dengan menyebar udhik-udhik yakni sesaji berupa uang koin, beras dan bunga yang juga bermakna sebagai sedekah raja. Kemudian prosesi dilanjutkan dengan njejak bata (menendang dinding) oleh Sultan, sebagai simbolisasi tolak bala. Upacara ini dilaksanakan di Masjid Gede, Kauman, Yogyakarta pada hari Rabu, 27 September 2023, Pukul 19:30 WIB.
Kemudian berikutnya upacara Hajad Dalem Garebeg Mulud yaitu prosesi keluarnya gunungan dari Kraton Jogja yang dikawal oleh beberapa kesatuan bregada prajurit menuju Masjid Gede. Gunungan dengan bentuk bermacam-macam yang juga simbolisasi sedekah raja ini, setelah didoakan oleh Penghulu Kraton akan diperebutkan oleh masyarakat, di Halaman Masjid Gede, hari Kamis, 28 September 2023, pukul 08:00 – 10:00 WIB.
Sementara upacara Bedhol Songsong merupakan prosesi mencabut payung sebagai penanda berakhirnya rangkaian Hajad Dalem Garebeg dan Ngabekten, yang pada malam harinya ditutup dengan pagelaran wayang kulit semalam suntuk, di Tratag Bangsal Pagelaran Kraton Jogja, pada hari Kamis, 28 September 2023, pukul 19:00 WIB hingga selesai. (ted)