bernasnews — Jerami atau dalam bahasa Jawa disebut damen yang selama ini oleh para petani paska panen dianggap sampah dan hanya dibakar, namun di tangan Ki Mujar Sangkerta seorang seniman alumni dari ISI Jogja ini jerami menjadi suatu karya seni yang berbeda.
Seniman sekaligus kreator wayang logam berukuran jumbo Wayang Milehnium Wae menyulap jerami menjadi Wayang Damen. Karya terbarunya ini ikut memeriahkan gelaran ‘daMEN MUNDAKJAYA FESTIVAL#2’, di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, pada tanggal 24-26 Agustus 2023.
Ki Mujar Sangkerta memberikan ilmunya dalam bentuk Workshop Wayang Damen, yang diikuti oleh sekitar 200 orang. Kegiatan ini bertempat di Halaman Depan Panggung Utama ‘daMEN MUNDAKJAYA FESTIVAL#2’, Mundakjaya, Cikedung, Indramayu.
Penyelenggaraan Workshop Wayang Damen tebagi dalam dua sesi, sore hari dan malam hari, dengan peserta diantaranya adalah siswa siswi SMP, SMA dan muda-mudi Karang Taruna Kampung Mundakjaya. “Dengan penuh semangat serta antusias, peserta mengikuti arahan dari tahap demi tahap perakitan cara membuat Wayang Damen,” ujar Ki Mujar Sangkerta, Senin (28/8/2023).
Dikatakan, hasilnya sunggu sangat memuaskan dan kegiatan berjalan lancar. Peserta workshop menikmati hasilnya dengan penuh suka cita dan gembira ria. “Hari berikutnya Wayang Damen hasil workshop tersebut dipergunakan untuk mengikuti Kirab Budaya keliling kampung,” kata Ki Mujar Sangkerta.
Selain Wayang Damen, imbuh Ki Mujar menerangkan, kami ikutkan juga Jaran Damen, Patung Damen, Topeng Damen dan Gunungan Damen. Jarak tempuh Kirab Budaya tersebut sejauh 3 kilometer, yang diikuti siswa siswi, SD, SMP, SMA, pemuda, warga dan perangkat Desa Mundakjaya.
Kemudian pada malam puncak acara, di panggung utama, tanggal 26 Agustus 2023, ditampilkan kesenian tradisional, tari-tarian, menyayi, baca puisi, pantomime, musik etnik dan musik band Damen. “Juga kolaborasi seniman Mundakjawa Indramayu dengan Seniman Rumah Budaya Royal House Yogyakarta berupa pagelaran Wayang Damen hasil workshop,” pungkas Ki Mujar Sangkerta. (ted)