bernasnews – Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Ahmad Syaikhu meminta bakal calon presiden (Bacapres) yang diusung oleh Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP), Anies Baswedan bisa mempertimbangkan secara bijak siapa yang akan dipilih untuk menjadi sosok cawapres, pendampingnya di Pilpres 2024.
Sejauh ini Anies diketahui belum menentukan siapa bacawapresnya di Pilpres 2024. Kendati begitu, Syaikhu berharap siapapun sosok yang nantinya akan diumumkan bisa mendongkrak suara Anies di berbagai wilayah.
“Kita ingin juga bahwa cawapres ini juga menjadi satu faktor elektoral yang akan bisa membantu pencapaian elektoral dari capresnya. Jadi bukan yang kemudian malah men-downgrade capresnya, sehingga enggak sesuai dengan yang diharapkan,” kata Presiden PKS, Ahmad Syaikhu di DPW PKS DIY, Jumat (18/8/2023).
“Ini kira-kira beberapa hal yang jadi pegangan capres kita untuk memilih, untuk siapa yang nanti bisa sangat chemistry dengan beliau, yang bisa dwi tunggal dengan beliau, dan tentu bisa mengantarkan pada kemenangan,” tambah dia.
Di sisi lain, Syaikhu berharap Anies Baswedan juga bisa mengungkap secara bijak alasannya di tengah situasi parpol anggota Koalisi Perubahan yang mendesak untuk segera mengumumkan sosok cawapresnya. Dia meyakini, seluruh partai pengusung Anies membutuhkan sebuah kepastian.
“Ya itu (desakan mengumumkan cawapres) satu hal yang memang muncul, tapi kita juga sangat menghormati. Tentu semua partai juga ingin punya kepastian. Nah makanya kita juga memberikan pada Pak Anies untuk bisa mempertimbangkan dan kita berharap Pak Anies saya kira wise dalam hal ini,” ucapnya.
Syaikhu menekankan PKS bagaimanapun tetap menghormati kesepakatan di Koalisi Perubahan bahwa untuk cawapres, Anies yang sepenuhnya menentukan. Baik sosok maupun waktu pengumumannya.
Namun Syaikhu menyebut PKS juga memberikan parameter bacawapres yang akan diusung partai koalisi tersebut. Anies harus memilih bacawapres yang bisa dwitunggal dan memiliki visi serta misi yang sama.
Di lain sisi, dia juga mengingatkan bahwa figur yang dipilih nanti jangan sampai kontraproduktif. Dalam artian malah menjatuhkan elektabilitas Anies serta parpol pengusungnya.
“Kita hanya memberikan parameter bahwa cawapres ke depan inilah cawapres yang bisa sebagai dwitunggal. Jangan sampai nanti malah tidak bisa visi misinya enggak sejalan, kemudian terpecah di tengah jalan,” paparnya.
Syaikhu juga tak menepis soal PKS menyodorkan sejumlah nama untuk bisa mendampinginya dalam kontestasi politik 2024 mendatang.
Selain dirinya sejumlah nama seperti Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid, mantan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan serta Wakil Ketua Majelis Syuro Mohamad Sohibul Iman turut diajukan PKS sebagai cawapres ke calon koalisi.
“Nanti lihat realitas, kami menyerahkan saja ke anies memilih siapa yang terbaik (jadi cawapres), tidak akan memaksakan. Amanah ditunaikan dan menyerahkan Anies yang memilih,” tandasnya. (lan)