bernasnews — Menyoal pembuangan sampah dampak dari penutupan sementara pelayanan TPA Regional Piyungan, tanggal 23 Juli 2023 sampai 5 September 2023. Hal ini, tentu menjadikan persoalan bagi lingkungan terutama untuk wilayah yang kepemilikan lahannya terbatas, khususnya seperti Kota Yogyakarta.
Adanya kondisi dan suana terkait persoalan isu sampah yang berkembang saat ini, sehingga Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI Perjuangan Kota Yogyakarta menginstruksikan kepada seluruh Bakal Calon Legislatif (Bacaleg), berkisar 40 orang untuk melakukan gerakan moral Bersih-bersih Sampah di sejumlah pasar, secara serentak yang ada di masing-masing Dapil (Daerah Pemilihan) Kota Yogyakarta, Minggu pagi (13/8/2023).
“Gerakan Bersis-bersih Sampah Pasar ini merupakan program dari DPC PDI Perjuangan Kota Yogyakarta terkait dengan isu sampah yang berkembang dewasa ini, maka diperintahkanlah seluruh bakal caleg sejumlah 40 orang untuk membersihkan pasar-pasar yang ada di Dapilnya masing-masing,” terang Suharyanto, salah satu Bacaleg PDI Perjuangan, saat melakukan kegiatan, di Pasar Kluwih Ngadikusuman, Jalan Suryoputran, Kota Yogyakarta.
Lanjut Suharyanto menjelaskan, sehingga kegiatan dari DPC PDI Perjuangan Kota Yogyakarta ini diharapkan bisa memotivasi warga kota dan menyadarkan agar tidak buang sampah sak karepe dhewe (sembarangan) dalam kondisi darurat seperti saat ini. “Kita juga mengimbau kepada warga serta pedagang pasar tidak buang sampah seenaknya, sampah yang dihasilkan agar dimasukkan dalam kantung untuk dibawa pulang dikelola lebih lanjut secara mandiri atau dibuang di tempat yang telah disediakan,” ujar Bacaleg PDI Perjuangan, Dapil I Kota Yogyakarta itu.
Dikatakan, bahwa PDI Perjuangan Kota Jogja ke depan akan mendorong pada Pemerintah Kota Yogyakarta untuk segera mengadakan alat pengelolaan sampah yang bisa mengurangi volume atau jumlah sampah di penampungan TPS. “Kota Yogyakarta bisa dikatakan tidak mempunyai lahan seperti wilayah lainnya di DIY. Ini baru persoalan sampah, belum lagi lahan untuk pemakaman umum,” beber Suharyanto, yang akrab disapa Mas Bento ini.
Perlu diketahui Pasar Kluwih Ngadikusuman telah masuk dalam perencanaan pembangunan oleh Pemkot Yogakarta, bahkan melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan telah diselenggarakan sosialisasi UKL-UPL dan ANDALIN rencana pembangunan gedung Pasar Kluwih Nagdikusuman, pada tanggal 3 Maret 2020.
Sementara pembangunan Pasar Kluwih Ngadikusuman dengan pendanaan dari pusat berupa Dana Alokasi Khusus (DAK) kurang lebih Rp 3 Milyar. Harus terbuat dari kayu jati dan tidak boleh tingkat. Juga harus berdasar paugeran (aturan) yang ada di Kawasan nJeron Beteng Kraton Yogyakarta. Rencana tersebut terpaksa ditangguhkan oleh pemerintah karena terjadinya Pandemi Covid-19. Saat ini para pedagang membuka lapak dagangannya di pinggiran jalan. (ted)