bernasnews – Berkolaborasi bersama BCA dan Mixpro, Lembaga Seni Budaya (LSB) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah bakal memproduksi film terbarunya yang berjudul Ir H Djuanda Pemersatu Laut Indonesia.
Dalam film terbarunya itu, Muhammadiyah ingin menunjukkan keberpihakan kebangsaan dengan mengenalkan lebih dekat siapa sosok Djuanda Kartawidjaja yang memiliki peran besar bagi perjalanan Bangsa Indonesia itu. Keberpihakan ini juga terlihat dari peluncuran produksi film tersebut yang berdekatan dengan momen HUT RI 78 mendatang.
Dibesut oleh produser Andika Prabhangkara dan sutradara Ery Isnanto, keduanya sepakat untuk mengangkat catatan terbesar Djuanda dalam sejarah Indonesia yakni Deklarasi Djuanda yang merupakan konsepsi kesatuan kewilayahan nasional darat, laut dan udara.
Ketua LSB PP Muhammadiyah, Gunawan Budiyanto menilai sosok kader Muhammadiyah ini juga dianggap sebagai tokoh yang berjasa sebagai pemersatu bangsa Indonesia.
“Pada masa kemerdekaan, Ir. Soekarno paham bagaimana sulitnya menyatukan negara kepulauan akan tetapi wawasan kebangsaan yang disampaikan Ir. H. Juanda ini membahana, bagaimana menomorsatukan tujuan bangsa,” kata Ketua LSB PP Muhammadiyah, Gunawan Budiyanto saat memberikan keterangan peluncuran produksi film, Senin (7/8/2023).
Sayangnya masih banyak anak muda yang tidak mengenal sosok itu. Gunawan menuturkan para mahasiswa masih banyak yang menanyakan Ir Djuanda, yang pernah menjadi Menteri Perhubungan dua periode dari Presiden Soekarno itu.
Perlu diketahui, Djuanda Kartawidjaja sendiri memiliki peran sangat besar untuk negeri mulai sejak masih dalam jajahan Belanda, pendudukan Jepang, kedatangan NICA, sampai dengan akhirnya kedaulatan Indonesia sepenuhnya didapatkan dan terus berbenah di masa-masa awal kemerdekaan.
Muhammadiyah memiliki konsern pada pembangunan sarana media literasi yang cocok untuk generasi bangsa. Hal ini menjadi tantangan dunia pendidikan yang akan terus berkembang seiring teknologi digital.
“Dia (Djuanda) jembatan lautan, mempersatukan khasanah laut di Indonesia, membuat kita warga Muhammadiyah bangga. Semoga apa yang ada di film ini menginspirasi, membawa hal-hal baik bagi generasi penerus bangsa. Mereka bisa mengenal lebih dekat Djuanda melalui media digital,” ujarnya.
Produser film, Andika Prabhangkara menjelaskan kisah dari Ir Juanda ini sebenarnya sangat mirip dengan Jenderal Sudirman, sehingga memang layak untuk dihadirkan dalam bentuk film sebagai sarana memperkenalkan sejarah kepada masyarakat.
Film tersebut rencananya akan mulai diproduksi secara visual bulan September 2023. Namun secara tulisan, saat ini sudah hampir seluruhnya selesai dibuat dan siap segera dieksekusi ke audio visual.
“Satu tahun ini kami sudah trial untuk teknologi pembuatan film menggunakan gabungan unreal engine. Kami gunakan teknologi Dolby Atmos juga yang seluruhnya dikerjakan di Yogyakarta. Kami ingin film ini menjadi yang terbaik dengan teknologi terbaik,” kata Andika.
Terkait pemutaran film tersebut nantinya akan diputar melalui layar lebar CGV atau Pop Up Cinema yang memang dimiliki Muhammadiyah. Sehingga sosok Djuanda yang dihadirkan dal film itu akan tersebar lebih luas di seluruh Indonesia dengan sistem jemput bola sampai ke pelosok daerah.
“Kami targetkan satu tahun ke depan film ini sudah bisa disaksikan bersama. Semoga pesan yang berusaha kami sampaikan, bisa sampai ke generasi Indonesia saat ini dan mendatang,” ucapnya.
Sementara Ery Isnanto selaku sutradara fIlm tersebut juga menambahkan selain pada sosok kepahlawanan, sisi lain dari Djuanda yang akan disampaikan dalam film ini.
“Film akan menunjukkan contoh nyata seorang muslim yang berpikiran maju, modern, terbuka (moderat), namun taat dengan agama dan selalu bergerak dengan dasar dasar agama dalam membantu setiap proses pembangunan bangsa, baik dalam mengatasi konflik, membuat tata aturan negara, sampai dengan cara bersikap pada penjajah sekalipun,” ungkapnya.
Direktur Corporate Bank BCA, Widodo Mulyono sendiri menyebut bahwa BCA sepakat untuk mendukung dibuatnya film Ir. H. Djuanda ini karena sosoknya penting untuk diketahui oleh semua.
Menurutnya, begitu penting sosok Ir Djuanda pada bumi Indonesia menjadi alasan utama untuk mengangkat sosok beliau dalam sebuah karya film. Sepak terjang Ir Djuanda harus diketahui seluruh masyarakat Indonesia khsusnya bahkan dunia.
“Bagaimana seorang tokoh besar pada masanya sudah membuat Indonesia melalui wilayah lautnya menjadi seperti hari ini,” pungkasnya. (lan)