bernasnews — Pemerintah Desa Bumiharjo menggelar acara Merti Desa sekaligus memperingati Tahun Baru Hijriah 1445 H, bertempat di Komplek Balai Desa setempat, Senin (31/7/2023). Desa Bumijarjo merupakan bagian wilayah Kecamata Klirong, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah.
Berdasar sejarah, Desa Bumijarjo dahulunya berawal dari 4 desa yaitu Kreteg, Klangungan, Pangkalan dan Binangun, yang digabung dan disatukan oleh Raden Haji Abdulgani sebagai Lurah Pertama. Sejak berdirinya desa ini hingga kini telah dipimpin oleh lurah yang ke-9 yang saat ini dijabat oleh Aris Hargiantara, SE.
Kegiatan yang merupakan puncak acara merti desa ini dimeriahkan dengan pagelaran wayang kulit semalam suntuk, mengambil cerita atau lakon ‘Bimo Suci’, dengan dalang Eko Suwaryo, dari Kecamatan Buayan, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah.
Hadir dalam gelaran tersebut Camat Kecamatan Klirong Eko Purwanto,S.STP, M.Si, unsur Muspika Kecamatan Klirong, Pengurus Paguyuban Kepala Desa Kabupaten Kebumen, Kepala Desa Se-Kecamatan Klirong, Lembaga Kemasyarakatan Desa, sepaert BPD, LPMD, PKK, Karang Taruna, tokoh masyarakat setempat serta warga masyarakat Desa Bumiharjo dan sekitarnya.
Kepala Desa Bumiharjo Aris Hargiantara, SE dalam sambutannya mengemukakan, bahwa pagelaran Wayang Kulit diselenggarakan untuk nguri – uri (melestarikan) kebudayaan. Juga untuk mengenalkan kebudayaan kepada kaum muda agar mencintai budayanya sendiri.
Menurut Aris, pagelaran wayang sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa lantaran Desa Bumiharjo sudah dikaruniai kondisi masyarakat yang aman dan damai. “Sebagai Kepala Desa dan pribadi, saya mengucapkan banyak terima kasih kepada semua warga yang telah bekerja sama dengan baik dalam menjalankan progam – progam dari pemerintah serta dapat hidup bermasyarakat dengan rukun dan damai,” ungkap dia.
Lanjut Aris mengimbau, agar semua warga yang sudah mempunyai hak pilih agar pesta demokrasi Pemilu 2024 yang akan datang menggunakan hak pilihnya. Memilih wakil rakyat dan pemimpin dari tingkat daerah hingga tingkat pusat. “Jangan sampai ada warga Desa Bumiharjo yang tidak menggunakan hal pilihnya atau golput,” tandasnya.
Sementara itu, gelaran wayang kulit dengan lakon ‘Bimo Suci’ ini dipilih oleh Aris Hargiantara karena kisah wayang ini banyak memaparkan suri tauladan dari sang tokoh Bimo atau juga dikenal dengan nama Werkudoro, dimana setelah mendapatkan air suci Perwita Sari dari Dewa Ruci, kemudian Bima menjadi seorang Begawan (orang suci). “Kisah ini menggambarkan sangkan parane dumadi atau asal muasal terjadinya manusia sebagai makhluk Tuhan, dari kelahiran hingga mati,” imbuh Aris. (nun)