bernasnews — Musim penghujan yang beberapa hari mengguyur Kota Yogyakarta, selain menambah subur tanaman seperti rumput dan belukar juga membuat bertambahnya lembab lorong-lorong di antara rumah warga. Tak ayal dari kondisi lingkungan yang semacam itu juga akan memunculkan hewan atau binatang yang tidak diinginkan, salah satunya adalah ular.
Keberadaan binatang reptil ini meskipun bukan dari jenis yang berbisa tetap saja menakutkan bagi siapa pun, khususnya ibu-ibu. Seperti yang dialami oleh seorang warga RT 26 RW 08 Kampung Suryoputran, Kelurahan Panembahan, Kemantren Kraton, Yogyakarta, rumahnya kemasukan ular, Selasa pagi (14/3/2023).
Sontak peristiwa itu membuat heboh warga sekitarnya, serta membuat rasa was was lantaran kejadian ular masuk rumah atau diketemukan ular di lingkungan setempat bukan kali pertamanya namun telah berulang kali. Selain masih banyaknya rerimbunan semak belukar dan gorong-gorong saluran air hujan. Juga adanya sebuah saluran air (kalen) yang membelah dua wilayah Kampung Suryoputran, meskipun telah tertutup oleh bangunan dimungkinkan menjadi habitat baru bagi ular.
“Kehadiran Tim Dinas Damkart Kota Yogyakarta dalam evakuasi ular tersebut atas inisiatif dari pihak keluarga. Dan menurut petugas bahwa ular yang masuk rumah itu adalah jenis ular kopi yang tidak begitu berbisa,” jelas Satgas Kampung Tanggap Bencana (KTB) Kampung Suryoputran Didik Purnomo saat dikonfirmasi bernasnews.
Didik Purnomo yang juga seorang anggota Relawan Panembahan Semanak mengimbau, bahwa warga seyogyanya mempunyai daftar nomor-nomor telpon penting darurat seperti kantor kepolisian (polsek) terdekat, rumah sakit, termasuk Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Dinas Damkarmat) Kota Yogyakarta. “Sehingga apabila ada kejadian darurat dapat segera diantisipasi,” tandasnya.
Seperti diketahui, Dinas Damkart Kota Yogyakarta tidak hanya melakukan pemadaman kebakaran namun juga sigap dalam penyelamatan. Dalam catatan bernasnews, Tim Damkart juga pernah mengevakuasi sarang tawon, penyelamatan hewan piaraan milik warga, evakuasi ular dan biawak, dan pelepasan cincin lantaran sulit dilepas dari jari. (ted)