bernasnews — Sebagai wujud pengabdian masyarakat, IDI Kota Yogyakarta melakukan Launching Kricak Kidul Sebagai Deswa Binaan IDI Kota Yogyakarta Menuju Balita/ Baduta Cerdas, Sehat dan Energik, bertempat di Gedung Pertemuan Kelurahan Kricak, Yogyakarta, Jumat (10/3/2023).
Berdasarkan Pemantauan Status Gizi Agustus 2022, prevalensi kasus stunting di Kota Yogyakarta tahun 2022 adalah 10,8persen, dengan prevalensi di Kecamatan Tegalrejo urutan ke 7 di Kota Yogya sebesar 10,34 persen pada balita dan 10,66persen untuk baduta.
“Berikut sebaran kasus stunting di Tegalrejo, untuk kelurahan Kricak 20 anak, kelurahan Karangwaru 9 anak, kelurahan Tegalrejo 1 anak dan kelurahan Bener 9 anak,” terang Ketua Panitia dr. MTS Darmawan, Sp. A, kepada bernasnews.
Dikatakan, dalam rangka meningkatkan peran serta dokter dalam menunjang program prioritas nasional khususnya dalam penanganan balita stunting di Kota Yogyakarta, maka IDI Kota Yogyakarta akan berperan aktif dalam kegiatan tersebut melalui pendampingan desa/ kelurahan binaan.
“Berdasarkan data kasus stunting maka kami memilih kelurahan Kricak di Kecamatan Tegalrejo terpilih sebagai desa/kelurahan binaan dalam penanggulangan stunting,” ujar Darmawan.
Mantri Pamong Praja Kemantren Tegalrejo Drs. Agus Antariksa P, M.Si menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas kegiatan yang diselenggarakan oleh IDI Kota Yogyakarta. Pihaknya siap untuk berkolaborasi dalam program menyehatkan masyarakat di wilayahnya.
Sementara dalam sambutannya, Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta Ns. Waryono, SIP, S.Kep, M.Kes menyambut baik dan siap untuk berkolaborasi dalam penanganan gizi buruk dan stunting di Kota Yogyakarta.
“Berharap wilayah lain kegiatan serupa juga bisa dilaksanakan. Dinas Kesehatan siap membersamai dengan program dan kegiatan, baik dari Dinkes maupun dari Puskesmas Tegalrejo,” tandasnya.
Terkait hal itu, Kepala Puskesmas Tegalrejo dr. Suharno menyatakan siap untuk menindaklanjuti program tersebut. Pihaknya siap untuk mengoptimalisasi tenaganya di wilayah, khususnya terkait dengan program stunting.
Acara yang juga diisi dengan sosialisasi dan edukasi kesehatan itu, juga dihadiri oleh Ketua Kampung Kricak Kidul beserta jajaran, dan warga serta 30 balita Bersama ibunya. Dalam pertemuan tersebut dilakukan kesepakatan, 1. Mengurangi stunting di Kota Yogyakarta, lebih cepat 14,3persen menjadi di bawah 10persen pada thun 2024, 3. Melaksana PMT selama 3 tahun oleh IDI wilayah setempat.
“Kami mengajak semua elemen masyarakat agar memahami kesehatan anak juga ibunya,” tandas Ketua IDI Kota Yogyakarta dr. Trikusumo Bawono, SE. (nun/ ted)