News  

Upaya Turunkan Tingkat Golput, Pemkab Sleman Beri Pemahaman Demokrasi

Seminar pemahaman tentang demokrasi dan HAM yang digagas oleh Pemkab Sleman. Foto: istimewa

bernasnews – Ancaman golput dalam dunia perpolitikan menjadi sebuah hal yang patut dihindari terlebih menjelang pemilu 2024 yang sudah di depan mata. Pasalnya, aksi golput berpotensi merusak tatanan demokrasi dimana masyarakat sebetulnya diajak untuk terlibat dan berperan aktif dalam sistem pemerintahan demokrasi.

Sebagai upaya menekan tingkat golput, Pemerintah Kabupaten Sleman berupaya memberikan edukasi serta pemahaman demokrasi dan HAM bagi masyarakat khususnya untuk pemilih pemula. Edukasi yang digelar melalui kegiatan seminar di aula Kapanewon Seyegan ini turut menggandeng Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman.

Kepala Bidang Politik Dalam Negeri dan Ketahanan Nasional Badan Kesbangpol, Achmad Raharjo menyampaikan bahwa pelaksanaan seminar ini menjadi media untuk memberikan pengetahuan terkait arti demokrasi dalam pelaksanaan pemilihan umum. 

“Sebanyak 50 peserta hadir hari ini dari kalangan pelajar Seyegan, Karang Taruna, PKK, dan tokoh masyarakat. Dengan diadakannya seminar pemahaman demokrasi dan HAM diharapkan bisa memberi pengetahuan terkait arti demokrasi terutama dalam pelaksanaan pemilihan umum yang akan datang,” kata Achmad Raharjo Senin (21/11).

Sementara itu, Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa mengatakan bahwa penanaman wawasan terkait demokrasi dan HAM menjadi hal yang penting dalam menyambut pelaksanaan pemilu tahun 2024. Terlebih lagi, akan ada banyak pemilih pemula yang terlibat pada 14 Februari 2024 mendatang. Selain itu, Danang juga menekankan perlunya menjunjung asas demokrasi untuk menciptakan Pemilu yang sehat dan berkualitas.

“Harapan saya dan kita semua, yakni meski berbeda pilihan tapi harus mengedepankan asas demokrasi,” tutur Danang.

Danang menambahkan, berdasarkan data di lapangan, partisipasi masyarakat pada Pilkada 2020 cukup baik, yakni mencapai 85 persen. Melalui seminar ini, Danang berharap masyarakat dapat semakin memahami sistem demokrasi dan melaksanakan hak serta kewajibannya. 

Pada sesi dialog ini pula, ia juga memberikan masukkan terhadap KPU agar merangkul generasi milenial dengan membuat video sosialisasi terkait pemahaman pentingnya pemilu. Meski begitu, pelaksanaan sosialisasi di lapangan juga tetap harus dilaksanakan untuk memberikan gambaran lebih jelas terhadap pemilu.  Dengan demikian diharapkan dapat menurunkan angka golput terutama dari pemilih pemula. (Van)