Penguasaan Bahasa Asing dan Konten, Kunci Pengembangan Kampung Wisata

bernasnews.com – Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta menyelenggarakan Workshop Pengembangan Obyek dan Daya Tarik Wisata, Rabu (2/3/2022), Hotel Horison Riss Ultima, Yogyakarta.

Workshop yang diikuti oleh pengelola obyek wisata, pengelola kampung wisata dan embrio kampung wisata se-Kota Yogyakarta. Menghadirkan narasumber dari akademisi, serta praktisi di bidang pariwisata.

Walikota Yogyakarta Haryadi Suyuti dalam sambutannya mengatakan, bahwa penguasaan bahasa asing merupakan salah satu kunci bagi pelaku wisata di kampung wisata untuk bisa bersaing dan bertahan dalam bidang pariwisata.

“Bahasa asing merupakan sarana kita untuk berkomunikasi dengan wisatawan manca negara oleh karena itu penguasaan terhadap minimal satu bahasa asing sangat diperlukan bagi pelaku pariwisata seperi pengelola kampung wisata,” terang Haryadi, seperti dikutip dari Portal Berita Pemerintah Kota Yogyakarta, Kamis (3/3/2022).

Selain itu, lanjut Haryadi, pengelolaan pariwisata haruslah tahu produk apa yang ditawarkan dan dijual serta jangan sampai pengelola tidak memahami keunggulan produknya dan salah dalam melakukan pemasaran dan komunikasi.

Menurutnyai, dalam pengelolaan pariwisata harus menguntungkan dan bernanfaat bagi komunitas. Menguntungkan dapat diartikan sebagai adanya aliran rejeki dari wisatawan ke pengelola dan komunitas di destinasi wisata yang merupakan penghasilan dan penyemangat dalam pengelolaan destinasi wisata.

“Pengelola pariwisata harus mengerti ragam pembiayaan baik berupa biaya langsung maupun tidak langsung, biaya tetap maupun biaya variabel agar dalam penentuan harga tidak rugi,” tandas orang nomor satu di Pemkot Yogyakarta.

Sementara itu Kepala Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta Wahyu Hendratmoko menjelaskan, Workshop Pengembangan Obyek dan Daya Tarik Wisata merupakan sarana meningkatkan wawasan, pengetahuan, ketrampilan dan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) pengelola pariwisata, baik destinasi wisata ataupun kampung wisata dalam melaksanakan layanan.

“Kegiatan ini merupakan langkah yang digagas oleh Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta guna meningkatkan SDM pengelola wisata yang kompeten mengingat tantangan mendatang semakin besar, kompetisi antar destinasi wisata dengan daerah lain semakin ketat, sehingga dibutuhkan kompetensi dan jaminan layanan yang berkualitas,” bebernya.

Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta berupaya agar para pelaku dan pengelola destinasi wisata atau kampung wisata di Yogyakarta tetap dapat melihat peluang dan mampu mengatasi berbagai tantangan agar mampu bertahan di masa mendatang. “Dinpar Kota Yogyakarta juga melihat hal yang lebih penting berupa langkah taktis menghadapi tekanan akibat pandemi Covid-19 selama ini,” kata Wahyu.

Dalam sesi tanya jawab, Walikota Yogyakarta menambahkan, bahwa Pemkot Yogyakarta melalui Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta akan akan membuat help desk tentang kampung wisata yang merupakan akses informasi dan promosi kampung wisata.

Dikatakan, untuk konten di dalamnya, kampung wisata hendaknya juga memberikan informasi tentang apa yang para wisatawan bisa lihat (to see), apa yang bisa dimakan (to eat) dan apa yang wisatawan bisa lakukan (to do) di kampung wisata. “Berbagai informasi menarik tersebut akan memudahkan pemkot dalam mempromosikan kampung wisata,” imbuhnya. (ted)