BERNASNEWS.COM — Jihad Rahmawan alumni SMK N 2 Yogyakarta, jurusan TAV tahun 2014. Jihad lantas melanjutkan studi S1 di Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta. Selama 4 tahun ia menyelesaikan studi di jurusan teknik elektro yang kemudian membantu penelitian dosen UAD, dengan membuat sarung tangan yang mampu menterjemahkan bahasa Isyarat menjadi audio yang bisa di dengarkan.
Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMK N 2 Yogyakarta Arif Sujatmika kepada Bernasnews.com, Kamis (19/11/2020) menerangkan, Dari situlah kemudian Jihad Rahmawan mendapatkan beasiswa MEXT untuk melanjutkan Pendidikan Magister (S2) Teknik Elektro ke Jepang. “Banyak hal yang bisa diambil pelajaran dari pengalamannya selama belajar di SMKN2 Yogyakarta, baik secara akademis maupun non akademis,” papar Arif Sujatmika.
Sementara menurut Jihad, pelajaran yang paling berkesan dari SMK ialah disiplin dan mental. “Saya ingat betul sewaktu di SMK dan di kelas ini, saya salah dan kurang rapi dalam mengerjakan tugas. Kemudian saya ditegur dengan keras, bahkan laporan praktik saya tidak diterima oleh pak Agus Sukendra,” ungkap Jihad saat menjadi guru tamu bagi adik-adiknya di Jurusan TAV SMK N 2 Yogyakarta.
Menurut Jihad, teguran itu selalu terngiang bahwa dirinya harus rapih dan disiplin dalam mengerjakan tugas-tugas sekolah. Kedisiplinan merupakan salah satu kunci kuat menuju sebuah kesuksesan. Dengan bekal disiplin yang diperoleh saat belajar di SMKN2 Yogyakarta membuat Jihad tidak banyak menemui kendala saat menyelesaikan program S1 dan aktif mengikuti berbagai kegiatan secara tekun.
“Salah satu kegiatan yang diikuti adalah riset dengan salah satu dosen di kampusnya, yaitu Bapak Anton Yudhana. Dengan bekal mental, skill, dan disiplin yang kuat membuat Jihad lebih mudah beradaptasi dan cepat meng explore kemampuannya di kampus,” ujar Arif.
Singkat cerita penelitian yang dikembangkan oleh Jihad yang bekerja sama dengan salah satu kampus di Jepang diterima dengan baik dan membawanya berkenalan dengan seorang profesor di Jepang, lanjut Arif, perkenalan itu membawa Jihad mendapatkan beasiwa MEXT yang dikeluarkan oleh Kementrian Pemuda dan Pendidikan Jepang.
“Selain itu, dengan bekal prestasi di dunia robotika dan penelitian membuat Jihad diperkuat bisa diterima dalam program Beasiswa MEXT,” imbuh Arif.
Sebagai guru tamu di Jurusan TAV SMK N 2 Yogyakarta, Jihad juga menyampaikan kiat atau kunci dari perjalanan kehidupanya antara lain, adalah doa orang tua, hormati guru, serta disipilin. “Mentalitas yang kuat, jangan mutungan, menjalin silaturahmi yang baik dengan siapapun, tekun di bidangnya dan terakhir jangan pelit apapun,” tegas Jihad. (nun/ ted)