BERNASNEWS.COM – Masyarakat nampaknya tak sabar lagi menghirup udara segar di luar rumah. Setelah hampir empat bulan membatasi diri tidak keluar rumah akibat pandemi Covid-19, kini mereka mulai memadati tempat wisata termasuk wisata pantai.
Ratusan pengunjung dengan mobil, motor maupun sepeda terlihat memadati sepanjang Jalan Jalur Lintas Selatan (JJLS) mulai Pantai Samas, Desa Srigading, Kecamatan Sanden sampai Pantai Baru, Desa Poncosari , Kecamatan Srandakan, Kabupaten Bantul, Minggu (21/6/2020).
Sehabis subuh pengunjung silih berganti datang dan pergi. Beberapa orang yang mencoba masuk ke pantai harus siap gigit jari, karena semua askes masuk masih ditutup, bahkan nampak beberapa anak muda anggota pokdarwis berjaga-jaga di pintu masuk. Goweser yang mau masuk Pantai Goa Cemara juga tak bisa masuk, mereka hanya meletakkan sepeda di luar, sementara orangnya masuk sebentar untuk foto-foto.
Beberapa pengunjung sebenarnya mengaku sudah sangat ingin menikmati udara pantai, namun apa daya belum diperbolehkan. Keluarga Tutik yang membuka usaha Salon Candra Dewi di Tegalsempu, Caturharjo, Pandak, menyempatkan diri ingin refreshing di Pantai Baru, namun karena pantai masih ditutup, hanya bercengkrama di pinggir jalan bersama keluarga, menikmati udara segar sambil menikmati aneka jajanan yang digelar para pedagang.
“Inginnya juga mau main ke pantai, namun bagaimana lagi, kan pantai masih tutup. Yang penting menghirup udara segar, sambil makan makan,” ujarnya sambil tersenyum.
Rata-rata pengunjung dari berbagai penjuru Bantul datang secara berombongan. Komunitas Gowes banyak yang hanya sekadar melintas di JJLS namun banyak pula yang berhenti untuk menikmati kuliner di kanan kiri jalan. Sebagian dari mereka adalah goweser sejati yang secara rutin melakukan olahraga bersepeda, namun ada juga yang bersepeda sekadar hobi atau bahkan anak dan remaja yang baru saja mulai senang bersepeda untuk mengisi waktu di sela pembelajaran jarak jauh.
Pengunjung lain ada yang datang dengan menggunakan mobil sekeluarga, jajan di tempat. Ada yang membawa makanan sendiri dengan menggelar tikar bahkan tenda kecil di pinggir jalan.
Dampak ditutupnya tempat wisata di sepanjang pantai ini juga dirasakan oleh para pedagang yang biasa berjualan di pantai. Selama hampir empat bulan tidak berjualan tentu mereka tak mendapatkan penghasillan. Beberapa penjual kemudian mengambil inisiatif berjualan di pinggir jalan.
Trisniyati yang biasa jualan di Pantai Baru mulai awal Juni ini mengangkut perabotan dan memilih jualan di pinggir jalan. Beberapa menu seperti nasi, sayur, lauk dan gorengan tersedia. ”Saya juga butuh makan. Kalau menunggu sampai pantai dibuka, belum tahu sampai kapan. Maka saya pindah di pinggir jalan ini. Alhamdulillah, banyak pembelinya,” imbuhnya.
Penjual Es Oyen dan aneka minuman, Vera, juga melakukan hal serupa dengan Trisniyati. Ia juga merupakan pedagang di Pantai Baru, namun karena penutupan pantai akibat Covid-19, dia mencari tempat baru di los semi permanen di JLLS dekat Pantai Goa Cemara.
Sepanjang JJLS memang masih menjadi tempat favorit para pengunjung terutama di Minggu pagi. Selain udaranya masih bersih, lokasinya luas sehingga cocok untuk jogging, gowes maupun sekedar bercengkrama bersama keluarga. Namun yang penting diingat, selama corona masih ada, pengunjung harus selalu memakai masker, menjaga jarak dan selalu cuci tangan. (Sutanto, Ketua RT 07 Desa Srigading, Kecamatan Sanden, Kabupaten Bantul)