BERNASNEWS.COM —
Kesi Paseban akronim dari Kelurahan Siaga Panembahan Sehat Berbudaya, Agamais
dan Nyaman, Kelurahan Panembahan, Kecamatan Kraton, Yogyakarta, Minggu
(15/12/2019), menyelenggarakan acara bimbingan teknis (bimtek), di Pendapa Kopi
Opak, Jalan Wonosari, Yogyakarta. Acara bimtek tersebut dihadiri oleh pengurus
RW Siaga se Kelurahan Panembahan.
Bimtek Kesi Paseban juga dihadiri oleh Lurah Panembahan Purnama, SE dan Sukantoro, SKM dari Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta selaku nara sumber. “Acara bimtek kali ini sengaja kami selenggarakan di luar, agar pengurus Kesi Paseban dan RW Siaga se Kelurahan Panembahan lepas dari rutinitas kegiatan di kantor kelurahan dan fresh dalam mengikuti bimtek,” terang Putu Agung selaku Ketua Kesi Paseban dalam sambutannya.
Pria lajang yang telah dua kali menjabat menjadi Ketua Kesi
Paseban ini mengatakan, untuk mengingat kembali tugas pokok dan fungsi
(tupoksi) pengurus Kelurahan Siaga dan RW Siaga menghadirkan nara sumber dari
Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta. Dan penutupan bimtek akan dilanjutkan
berwisata ke obwis Banyu Langit yang tidak jauh dari tempat pelaksanaan.
“Bapak Sukantoro sebelumnya bertugas di Puskesmas Kecamatan Kraton yang ikut mengawali proses terbentuknya Kesi Paseban beberapa tahun lalu. Dan kini bertugas di Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta yang tentunya dapat memberikan wawasan dan perkembangan kesi yang ada,”ungkap Putu.
Dalam materi bimtek itu, Lurah Panembahan Purnama, SE lebih menekankan pada pengadministrasian kegiatan terkait dengan penganggaran dan mengingatkan dalam penyusunan laporan pertanggung jawaban (LPJ) oleh pengurus kelurahan siaga maupun pengurus RW Siaga.
“Pada tahun anggaran 2020 semua biaya kegiatan akan masuk
melalui kelurahan. Ini merupakan tahapan bahwa ke depan nantinya kegiatan yang
dilakukan adalah berbasis pada kampung. Dan pesan saya jadikanlah Saba Kampung Agawe Rukun Ndawake Umur,”
kata Purnama.
Sebagai nara sumber, Sukantoro menyampaikan imbauan pengurus kelurahan siaga (kesi) dan RW Siaga untuk bersma-sama mengembangkan kemampuan dengan mengingat kembali tujuan utama dibentuk, yaitu mengajak masyarakat hidup sehat, sejahtera, dan produktif.
“Menjadi pengurus atau kader kesi dan RW siaga itu berarti memiliki jiwa pahlawan. Karena mau dan mampu menjadi kader. Juga mempunyai resiko tiga beban ganda dalam hal penyakit, yaitu penyakit menular, penyakit menular tapi tidak boleh ditangani, serta penyakit generative,” imbuhnya. (ted)