News  

Melati, Jeruk Nipis, dan Sirih Tanaman Khas Kecamatan Kraton

BERNASNEWS.COM — Pohon bunga melati, jeruk nipis, dan sirih khususnya sirih merah berdasar usulan warga telah dijadikan tanaman khas Kecamatan Kraton, Yogyakarta. Demikian disampaikan oleh Camat Kraton Drs. S. Widodo Mujiyatno, saat meninjau Latihan Berkebun Jilid 3 yang diselenggarakan oleh Pengurus RW 08 Suryoputran, Sabtu (14/12/2019), di Gelanggang Olah Raga (GOR) Persatuan Tenis Meja (PTM) Surya Naga, Suryoputran, Kelurahan Panembahan, Kecamatan Kraton, Yogyakarta.

Camat Kraton Drs. S. Widodo Mujiyatno (kanan) didampingi Ketua RW 08 Suryoputran, sedang menyampaikan kata sambutan pada acara Latihan Berkebun Jilid 3, Sabtu (14/12/2019), di GOR PTM Suryanaga, Suryoputran. (Tedy Kartyadi/ Bernasnews.com)

“Saya sangat mengapresiasi kegiatan Latihan Berkebun yang diselenggarakan oleh warga RW 08 Suryoputran ini. Semoga kegiatan yang diinisiasi oleh Pengurus RW 08 dapat merambah ke RW lainnya dan kedepannya menjadi kegiatan yang berbasis pada Kampung Suryoputran,” kata Widodo.

Berbicara tentang tanaman, Widodo menambahkan, bahwa atas usulan warga telah menetapkan pohon bunga melati, jeruk nipis, dan sirih khususnya sirih merah menjadi tanaman khasnya Kecamatan Kraton. “Ingat ya tanaman khas Kecamatan Kraton dikarenakan manfaatnya. Sangat jauh berbeda dengan tanaman khas Kraton Yogyakarta yang jenis tanaman dan tatacara menanamnya harus sesuai dengan ketentuan Kraton atas dasar garis filosofi,” terangnya.

Camat Kraton memberikan teka-teki atau pertanyaan berhadiah terkait sejarah dan kampung di Kelurahan Panembahan, Kecamatan Kraton, Yogyakarta kepada peserta Latiahan Berkebun. (Tedy Kartyadi/ Bernasnews.com)

Camat Kraton yang humoris dan suka menyampaikan teka teki berhadiah pada warganya, juga menjelaskan perkembangan kekinian yang terjadi di wilayah Kecamatan Kraton, pembangunan dan kebijakan-kebijakan yang selalu berkoordinasi dengan pihak Kraton. “Termasuk dalam pengaturan arus lalulintas maupun parkir kendaraan. Kebaradaan Alkid (Alun-alun Kidul) menyambut libur Natal dan Tahun Baru marilah kita jaga bersama, agar tetap aman dan nyaman bagi wisatawan,” lanjut Widodo.

Ir. Bambang Susilo dari SOKA Organik sedang memberikan tips dan cara membuat tanaman hidroponik sederhana dengan bahan botol bekas minuman. (Tedy Kartyadi/ Bernasnews.com)

Sementara Ketua RW 08 Suryoputran Seno Pratomo, menerangkan, Latihan Berkebun diselenggarakan setiap hari Sabtu dan terbagi tiga tahapan/ sesi. Tahap pertama dengan materi dasar yaitu mengapa berkebun? dan bagaimana berkebun yang baik dan benar (Sabtu, 30/11). Sesi kedua, cara penggandaan tanaman, Sabtu (7/12). “Dan sesi ketiga atau yang terakhir pada hari ini (Sabtu, 14/12), materi latihan berkebun adalah pembuatan kompos organik dan pra berkebun hidroponik,” ujarnya.

Kegiatan latihan berkebun ini merupakan inisiasi Pengurus RW 08 Suryoputran, Kelurahan Panembahan, Kecamatan Kraton, Yogyakarta dan didukung oleh SOKA Organik, Samigaluh, Kulon Progo, DIY. Kegiatan dibiayai dari dana stimulan RW dari Pemerintah Kota Yogyakarta. Sedangkan peserta latihan merupakan warga perwakilan dari RT 24 – RT 28 se RW 08 Suryoputran.

Cara membuat pupuk kompos organik dengan bahan-bahan yang didapat dari sekeliling rumah warga. (Tedy Kartyadi/ Bernasnews.com)

Ir. Bambang Susilo, Praktisi Perkebunan dan Pertanian Organik dari SOKA Organik selaku nara sumber, dengan gaya yang santai dan interaktif, menjelaskan cara-cara praktis membuat pupuk kompos organik dari bahan-bahan yang mudah diperoleh di sekeliling rumah warga. Juga dalam mempraktekkan pembuatan tanaman pra hidroponik memakai botol bekas minuman air mineral.

 “Saya sebut sebagai tanaman pra hidroponik karena kita lakukan dengan cara-cara yang sederhana dengan memanfaatkan botol bekas. Apabila cara ini telah dikuasai dan dipraktekan dengan sukses, maka kedepan kita akan bikin tanaman hidroponik dengan instalasi yang lebih besar dengan bahan dari pipa pralon lengkap dengan alat pengatur air,” pungkasnya. (ted)