BENASNEWS.COM —Sampai Jumat (14/9/2019) pukul 16.00 WIB, kebakaran hutan Taman Nasional (TN) Gunung Merbabu, Kabupaten Magelang, masih terjadi di wilayah Resort Selo, Resort Ampel dan Resort Wonolelo TN Gunung Merbabu. Dan sejak titik api kebakaran terlihat Rabu (11/9/2019) pukul 19.17 WIB hingga Jumat (14/9/2019) pukul 16.00 WIB, luas lahan yang terbakar diprediksi mencapai sekitar 260 hektar.
“Sampai hari ini masih terjadi kebakaran. Dari pantauan kami, jumlah titik api/hotspot hingga pukul 16.00 WIb ada dua titik api,” kata Nurpana, Kepala Seksi Wilayah I Balai TN Gunung Merbabu, yang dihubungi Bernasnews.com, Jumat (14/9/2019) malam. Hal yang sama dibenarkan oleh Kepala BPBD Kabupaten Magelang Edi Susanto, saat dihubungi Bernasnews.com secara terpisah, Jumat malam.
Menurut Nurpana, upaya penanganan untuk mengatasi kebakaran hutan di TN Gunung Merbabu tersebut dilakukan dari beberapa posko. Pertama, dari Posko Resort Kopeng dengan menerjunkan 64 personil yang terdiri dari unsur MPA, relawan, kelompok pecinta alam. Mereka bergerak mulai pukul 08.20 wib dengan sasaran Tuk Klanting dan Pemancar. Sebagian relawan melakukan pemantauan di Blok Gedong dan Macanan
.
Kemudian, pada pukul 13.30 memperoleh informasi adanya asap di atas Cunthel. Tim resort bersama masyarakat dan relawan menuju ke Cunthel untuk melakukan pengecekan lapangan. Dan ternyata di Tuk Klanting dan pemancar tidak ditemukan titik api. “Asap di Cuntel berada di luar Kawasan (pangonan yang diawasi oleh pemilik lahan). Petugas melakukan sosialisasi dan menekankan warga terkait kebakaran hutan,” kata Nurpana.
Kedua, dari Posko Resort Ampel. Unsur yang terlibat dalam penanggulangan kebakaran sebanyak 329 personil terdiri dari Komandan Kodim beserta anggota, Polsek Ampel, relawan, Banser, Tagana dan masyarakat. Mereka bergerak mulai pukul 04.30, Jumat subuh, menuju lokasi yang berbeda yaitu ke arah Gumuk Kethu, Pos 2, Curi Malang dan Tuk Sipendok. Dengan dukungan para pihak antara lain dari gerakan nasi Jumat Boyolali sebanyak 100 bungkus, bantuan masker dari PMI Boyolali dan penyediaan jalur komunikasi radio oleh RAPI. Dan kegitan ini berhasil membuat sekat bakar dan memadamkan kebakaran.
Ketiga, dari Posko Resort Selo. Sebanyak 246 orang yang terdiri dari unsur MPA, DisLHK Jateng, Kelompok Pecinta Alam (Barameru, KPA Rajawali), Volunteer Merbabu, Relawan Klarisan Tanduk, Banser, TSD, SPM , masyarakat, relawan naik menuju Blok Pandeyan dan Nglorok. Dan sampai dengan pukul 16.00, tim masih berada di lokasi kebakaran dan belum ada informasi terbaru. “Penyediaan dapur umum dengan bahan logistik berasal dari bantuan Dinas Sosial dan relawan dapur umum dari Tagana Kabupaten Boyolali,” kata Nurpana.
Keempat, dari Posko Resort Wonolelo. Dari posko ini Kepala Resort Wonolelo beserta LPBDes, MPA Suwanting, Koramil, Relawan Cikarang melakukan mop up di sekitar Jalur Pendakian Suwanting. Dan pada pukul 15.30 tim sampai pos 2 untuk bergerak ke pos 3. Pokdarwis Grenden sejumlah 5 orang menuju atas Dusun Grenden untuk melakukan pemantauan dan pengendalian.
Namun, lokasi sangat sulit karena dikelilingi jurang sangat terjal, api menuju bawah/jurang (1 titik api di Kendi Kencono berhasil dipadamkan). Dari posko ini dilakukan kegiatan pemantauan dan mop up oleh petugas Taman Nasional, MPA, MMP, BPBD, TNI, Polri dan masyarakat setempat untuk memastikan bahwa api telah benar-benar padam.
Dan kelima, dari Posko Resort Pakis. Di posko ini Resort Pakis bersama masyarakat dan pihak terkait melakukan pemantauan dari Dusun Kecitran dan Banyusidi. Pada pukul 16:00 tidak terlihat titik api. “Total personil yang terlibat dalam kegiatan pemadaman kebakaran hutan TN Gunung Merbabu pada Jumat (14/9/20190 sebanyak 662 orang yang berasal dari 76 instansi/ kelompok,” kata Nurpana. (lip)