BERNASNEWS.COM – Pengurus Pusat Perkumpulan Keluarga Besar Tamansiswa (PP PKBTS) mengeluarkan pernyataan sikap kebangsaan terkait sejumlah isu nasional, seperti merebaknya gerakan radikalisme, separatisme dan upaya pelemahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Dalam pernyataan yang ditandatangani Ketua Umum PP PKBTS Prof Dr Ki Cahyono Agus dan Sekretaris Umum Ki Hazwan Iskandar Jaya, tertanggal 8 September 2019, PP PKBTS menyatakan mengutuk keras terhadap gerakan radikalisme, pengerahan massa tak terkendali, penyebaran hoaks, ujaran kebencian dan kerusuhan yang menyebabkan perpecahan Bangsa Indonesia. PP PKBTS juga mengutuk keras adanya gerakan separatisme yang menuntut pemisahan dari NKRI.
Sementara terkait upaya pelemahan KPK, PP PKBTS secara tegas menolak upaya pelemahan KPK yang berpotensi terjadinya pelemahan pemberantasan kejahatan korupsi di Indonesia.
Karena itu, PP PKBTS mengharapkan agar seluruh insan bangsa Indonesia benar-benar dapat menunjukkan adab budaya, kearifan, kedewasaan, kematangan, kebijaksanaan, menjaga persatuan, menunjunjung tinggi moralitas, toleransi, kesantunan dan penuh tanggungjawab untuk dapat dikontribusikan secara nyata sesuai dengan peran dan fungsinya masing-masing secara cerdas, tersistem, terstruktur, berkeadaban dan berkemajuan serta dijiwai nilai kebangsaan dan kenegarawanan yang jujur.
“PKBTS menjunjung tinggi norma kodrat alam, kemerdekaan yang bertanggungjawab, kebudayaan, kebangsaan, kejuangan dan kemanusiaan dapat diterapkan sepenuhnya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara sesuai dengan Panca Dharma Tamansiswa,” demikian poin pertama Pernyataan Kebangsaan PP PKBTS yang dibacakan di sela-sela seminar Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan dengan tema Generasi X/Y Merajut Kebangsaan yang diadakan oleh PP PKBTS bekerjasama dengan MPR RI di Hotel Citra Dream Jalan AM Sangaji Yogyakarta, Minggu (8/9/2019). Pernyataan Kebangsaan PP PKBTS itu juga diterima Bernasnews.com, Minggu (8/9/2019).
Dalam seminar yang dihadiri ratusan mahasiswa/i dari berbagai perguruan tinggi di Jogja dan Solo itu menampilkan pembicara Anggota MPR RI Drs HM Idham Samawi dan Ketua Umum PP PKBTS Prof Dr Ir Cahyono Agus Dwikoranto M.Agr.Sc serta perwakilan Generasi X/Y yang berasal dari Tanah Papua dengan moderator Pengamat Pendidikan Nasional Darmaningtyas.
Selain dihadiri para mahasiswa, seminar ini juga diikuti oleh perwakilan dari berbagai organisasi masyarakat dan pemuda di wilayah DIY dan Jawa Tengah.
Pada kesempatan itu, Idham Samawi mengajak generasi muda untuk tetap menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. “Ayo, kita pasang badan untuk menjaga keutuhan NKRI,” ajak Idham.
Sementara Ketua Umum PP PKBTS Prof Cahyono Agus mengatakan bahwa generasi milenial (Y/Z) membutuhkan metode pendidikan yang relevan dengan zamannya. Dan metode pendidikan yang ada di Tamansiswa masih relevan untuk diterapkan sampai saat ini.
Salah seorang mahasiswa asal Lombok, NTB Marjan mengaku seminar ini sangat luar biasa. Karena itu, jika bisa dan memungkinkan, seminar seperti ini diadakan setiap tahun bahkan setiap bulan dengan tema diskusi yang memberikan peluang bagi mahasiswa untuk menambah pengetahuan tanpa mengenal jarak seperti acara resmi.
Dia juga berharap agar peserta seminar dibuatkan komunitas dengan nama yang menasional di bawah naungan PKBTS. “Karena sayang jika acara ini hanya berhenti di tempat tanpa implementasi. Saya rasa momen ini bagus untuk menyambut 100 tahun Tamansiswa,” kata mahasiswa UST asal Lombok, NTB ini. (lip)