GPI Gelar Diskusi Merajut Kembali Persatuan Nasional

Gerakan Persatuan Indonesia akan menggelar diskusi publik dengan tema Merajut Persatuan Nasional Pasca Pemilu di ruang Adipati Lantai 6D Senopati Hotel Jalan Sultan Agung 40 Gondomanan Yogyakarta, Sabtu (13/7/2019) pukul 14.00-18.00. Foto : Istimewa

BERNASNEWS.COM —Pemilihan umum (Pemilu) 2019, terutam Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) tak pelak menyisakan sejumlah pekerjaan rumah hingga kini. Masalah tersebut antara lain maraknya ujaran kebencian (hate speech), fitnah (character assassination) dan penyebaran kabar bohong (hoax) sejak sebelum pemilu bahkan hingga saat ini. Hal ini membuat persatuan nasional sedikit banyak terkoyak.

Dan fenomena tersebut harus segera diakhiri. Masyarakat perlu bersatu kembali untuk membangun dan memajukan bangsa Indonesia yang demikian besar dengan kompleksitas masalahnya. Fenomena tersebut tidak saja harus diakhiri namun tentu membutuhkan upaya pemulihan berkelanjutan agar tidak merusak sendi-sendi persatuan nasional.

Karena it, Gerakan Persatuan Indonesia (GPI), berencana menggelar diskusi publik bertema Merajut Persatuan Nasional Pasca Pemilu menghadirkan narasumber sejumlah tokoh antara lain Dewan Pengarah Badan Pembinaan Idiologi Pancasila BPIP Prof Mahfud MD, Senator DPD RI dari DIY Afnan Hadikusumo, Ketua Fraksi PKS DPRD DIY Agus Sumartono dan Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) DIY John S Keban.

Moderator diskusi publik Ketua Komisi Informasi Daerah (KID) DIY yang juga mantan anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sleman Hazwan Iskandar Jaya.

Diskusi publik akan digelar di ruang Adipati Lantai 6D Senopati Hotel Jalan Sultan Agung 40 Gondomanan Yogyakarta, Sabtu (13/7/2019) pukul 14.00 – 18.00. “Acara gratis dan terbuka untuk umum. Peserta terbatas dan wajib melakukan pendaftaran,” kata Widihasto Wasana Putra, Ketua
Panitia Diskusi, dalam rilis yang dikirim ke redaksi Bernasnews.com, Kamis (11/7/2019).

Menurut Hasto-sapaan Widihasto Wasana Putro-peserta diskusi adalah perwakilan partai peserta pemilu, tokoh masyarakat, akademisi, mahasiswa, pemerhati sosial politik, penggiat organisasi kepemudaan, seniman budayawan dan kalangan media massa.

Diskusi dimaksudkan untuk mengajak seluruh komponen masyarakat kembali bersatu padu bergandengan tangan membangun persatuan Indonesia lebih kokoh lagi kedepan. Sel

ain itu, sebagai edukasi politik kepada masyarakat bahwa pemilu adalah sarana pelaksanaan mekanisme demokrasi yang secara reguler telah terlaksana secara konstitusional, jujur dan adil sejak Reformasi 1998. Dan mengajak semua komponen bangsa untuk kembali fokus pada tujuan kebangsaan berdirinya NKRI sebagaimana amanat konstitusi UUD 1945 yakni melindungi segenap tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan turut serta memelihara perdamaian dunia berdasarkan keadilan sosial.

” Kedepan Gerakan Persatuan Indonesia bertekad terus melakukan gerakan-gerakan kebangsaan bersama semua komponen bangsa demi tegaknya NKRI berdasarkan Pancasila,” kata Hasto. (*/lip)