BERNASNEWS.COM — Bagi anda dan wisatawan yang sedang liburan di Kota Yogyakarta, terutama yang hobi berburu kuliner, perlu untuk berkunjung ke pasar yang satu ini dan tentunya sore atau malam hari. Yaitu, Pasar Condronegaran, di Gedongkiwo, Mantrijeron, Kota Yogyakarta, DIY. Pasar yang memiliki sejarah tercatat dalam prasasti kecil, berawal dari Warung PKK RK Gedongkiwo ini diresmikan pada tanggal 18 Agustus 1983, oleh Wali Kota Madya Yogyakarta, Soegiarto.
Pasar Condronegaran atau dahulu sering disebut Pasar Condro, seiring dengan perkembangan zaman kini telah berubah seperti layaknya pasar tradisional pada umumnya, menjual sembako dan serbaneka kebutuhan bagi warga sekitarnya. Suasana pasar dan lingkungan bersih sebab kesadaran dari para penjual maupun warga sekitar, kini pasar tersebut apabila jelang sore hingga malam hari menjadi Pasar Kuliner.
Berdasar pengamatan Bernasnews.com, Kamis (20/06/2019), Pasar Malam Kuliner Condronegaran, sangat recomainded bagi para hobi pemburu kuliner. Aneka macam jenis kuliner lumayan banyak di pasar ini, dari kuliner tradisional, seperti bakmi Jawa, bakso, gorengan, angkringan, hingga kuliner kekinian, semacam dinsum, siomay, seafood, dan sebagainya.
Minuman yang dijual juga banyak, dari susu jahe merah, es jus buah, jamu beras kencur, serta berbagai minuman tradisional lainnya. Soal harga pun relatif murah terjangkau bagi masyarakat, pengunjung dapat menikmati makanan dan minuman dengan santai duduk lesehan di los-los pasar.
Petugas parkir yang juga warga Gedongkiwo, Dwi, kepada Bernasnews.com, menjelaskan, bahwa Pasar Malam Kuliner Condronegaran mulai ramai sejak lima bulan lalu, dibandingkan hari-hari biasa paling banyak pengunjungnya adalah malam hari libur, terutama malam Sabtu dan malam Minggu.
Sementara itu, pengunjung pasar Utami yang datang beserta keluarganya, malam itu dan sempat diwawancarai Bernasnews.com, menerangkan, bahwa dia bersama dengan keluarga berkunjung baru kali pertama dan mengetahui tentang pasar kuliner ini dari teman di masa kuliah dulu.
“Saya baru tahu keberadaan Pasar Condro malam menjadi pusat kuliner ini dari teman kuliah belum lama. Malam ini mumpung santai sembari menikmati sinar bulan, kami sengaja datang ke sini untuk menikmati kuliner yang ada. Kebetulan masing-masing punya kesukaan makanan yang berbeda,”terang Utami, ibu muda yang mengaku dari Ndruwo, Jalan Parangtritis.
Beda dengan Seno Pratomo, politisi dari Partai Demokrat yang juga sebagai ketua RW sebuah kampung di wilayah Njeron Beteng Kraton Yogyakarta, mengatakan, bahwa berkunjung ke pasar kuliner tersebut merupakan yang kali keduanya.
“Kalau saya datang di sini sudah dua kali, pertama malam minggu lalu dan hari ini. Karena saya suka suasananya, juga banyak pilihan kuliner di sini. Dan kebetulan di wilayah saya ada lahan yang telah dibeli oleh Pemkot Yogyakarta, menurut informasi akan dijadikan pasar guna menampung para pedagang yang jualan di pinggiran jalanan setiap pagi disebabkan lahan untuk jualan sudah tidak muat lagi,”ujarnya.
Seno Pratomo selaku ketua RW, berharap apabila lahan calon pasar yang ada di kampungnya tersebut benar direalisir oleh Pemkot Yogyakarta, konsep pembangunan dan pengelolaan, serta kebersihan bisa mencotoh Pasar Condronegaran, siang sebagai pasar tradisional pada umumnya dan malam menjadi pusat kuliner.
“Kebetulan kampung kami merupakan akses wisatawan menuju ke Kraton Yogyakarta, selain itu banyak juga warga yang berkecimpung dalam usaha kuliner. Sehingga akan menambah khasanah perkulineran yang ada, tidak hanya terbatas kuliner gudeg. Dan apalagi kini didukung dengan pertumbuhan homestay di sekitar kampung, jadi saya kira pas sekali,”pungkasnya. (ted)