Pawai Unduh-unduh Meriah, Gunungan SMA Bosa Paling Heboh

Kepala SMA Bopkri I Yogyakarta Drs Andar Rujito MH (mengenakan baju putih sebagai pakaian kebesaran tokoh wayang Suba Manggala/Brahmana) diikuti prajurit tenggok (mengenakan caping) dalam pawai unduh-unduh, Minggu (9/6/2019). Foto : Philipus Jehamun/Bernasnews.com

Kepala SMA Bopkri I Yogyakarta Drs Andar Rujito MH (mengenakan baju putih sebagai pakaian kebesaran tokoh wayang Suba Manggala/Brahmana) diikuti prajurit tenggok (ibu-ibu) dalam pawai unduh-unduh, Minggu (9/6/2019). Foto : Philipus Jehamun/Bernasnews.com

BERNASNEWS.COM – Pawai unduh-unduh yang diadakan GKJ Gondokusuman bekerja sama dengan Kelurahan Klitren, Kecamatan Gondokusuman, Kota Yogyakarta, Minggu (9/6/2019), berlangsung meriah. Pawai unduh-unduh sebagai ungkapan syukur atas hasil panen yang baru pertama kali digelar GKJ Gondokusuman berkolaborasi dengan masyarakat Klitren ini mendapat sambutan luar biasa dari masyarakat.

Bahkan para pemudik maupun wisatawan yang kebetulan melintas di sepanjang rute pawai unduh-unduh ini sempat berhenti untuk menyaksikan sekaligus mengabadikan pawai budaya tersebut dari kameran ponsel mereka.

“Wah menarik yah. Di tengah kota masih ada acara budaya tradisional seperti ini. Jogja memang istimewa,” kata Sukatmi, pemudik asal Sukabumi, Jawa Barat kepada Bernasnews.com di sela-sela menyaksikan pawai unduh-unduh di depan LPP, Minggu (9/6/2019).

Pasukan tenggok SMA Bosa dalam pawai unduh-unduh, Minggu (9/6/2019). Foto : Philipus Jehamun/Bernasnews.com

Arus lalu-lintas di rute yang dilalui peserta pawai unduh-unduh pun sempat tersendat-sendat karena para pengendara mobil melaju pelan untuk melihat barisan pawai gunungan dan peserta pawai unduh-unduh lainnya. Mereka mengabadikan pawai unduh-unduh yang baru pertama kali digelar itu dengan kamera ponsel masing-masing. Rute yang dilalui peserta pawai berawal/ start dari Kampus Lembaga Pendidikan Perkebunan (LPP) Jalan Urip Sumoharjo ke barat hingga perempatan Galeria Mall lalu belok ke selatan hingga pertigaan UKDW belok ke Timur dan berakhir di Embung Langensari Klitren.

Di sepanjang rute yang dilalui, masyarakat menyambut dengan antusias. Mereka berdiri berjejer di tepi jalan sambil melambaikan tangan menyapa para peserta pawai. Di antara warga yang menonton ada yang menerobos pawai untuk sekadar berfoto bersama peserta pawai dari SMA Bopkri I (Bosa) Yogyakarta yang berperan sebagai punokawan. Masyarakat benar-benar terhibur.

Gunungan milik SMA Bosa dalam pawai unduh-unduh, Minggu (9/6/2019). Foto : Philipus Jehamun/Bernasnews.com

Dari puluhan kelompok peserta pawai dengan total anggota sekitar 400 orang, peserta dari SMA Bosa paling heboh. Selain para peserta mengenakan pakaian wayang, gunungan milik SMA Bosa juga paling besar dengan tinggi 4 meter dan berat 2,5 kuintal. Bahkan ketika sampai di Embung Langensari, gunungan dari SMA Bosa paling banyak diserbu warga karena jumlah buah dan sayur mayur lebih banyak dan bervariasi. Ketika doa penutup berakhir, ratusan warga yang semula berancang-acang melakukan rayahan langsung menyerbu gunungan. Dalam sekejap, buah-buah dan sayur mayur di gunungan ludes diambil warga.

“Kami bersyukur bisa membagi kebahagiaan dengan masyarakat dengan memberikan gunungan besar berisi sayur-mayur dan buah-buahan. Ini tanda syukur kami kepada masyarakat. Dan SMA Bosa selalu siap berperan serta dalam kegiatan sosial seperti ini, siapa pun yang berinisiatif mengadakan acara seperti ini,” kata Drs Andar Rujito MH, Kepala SMA Bosa Yogyakarta.

Lurah Klitren Zainuri pun berterima kasih kepada masyarakat yang berpartisipasi dalam acara tersebut. Karena selain untuk melestarikan budaya leluhur untuk mengucap syukur atas hasil panen, kegiatan ini juga dalam rangka menyatukan masyarakat dengan latar belakang yang beragam. Karena itu, Zainuri ingin pawai unduh-unduh ini digelar rutin setiap tahun dengan menyesuaikan waktu yang ditetapkan oleh GKJ Gondokusuman.

Ratusan warga berebut (rayah) buah-buahan dan sayur mayur dari gunungan setinggi 4 meter dan berat 2,5 kuintal milik SMA Bosa di Embung Langensari Klitren, Kecamatan Gondokusuman, Kota Yogayakarta, Minggu (9/6/2019). Foto : Philipus Jehamun/Bernasnews.com

Pawai yang menempuh jarak sekitar 3 kilometer tersebut sempat berhenti sejenak di halaman GKJ Gondokusuman. Di sana Pdt Siswadi beserta majelis gereja mendoakan aneka bentuk persembahan masyarakat yang dibawa dalam pawai unduh-unduh tersebut agar bermanfaat bagi masyarakat. Selain itu, masyarakat selalu mendapat berkat melimpah dari Tuhan.

Setelah didoakan, sejumlah gunungan diberkati oleh pemuka lintas agama, seperti dari Katolik diwakili Romo Efendi SJ dan dari Kristen diwakili Pdt Siswadi. Setelah diberkati, pawai dilanjutkan dan berakhir di Embung Langensari. Pawai dibuka dan ditutup oleh Wakil Walikota Yogyakarta Drs Heroe Purwadi MA. (lip)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *