News  

Waspada Cuaca Ekstrem! BMKG DIY Ingatkan Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Gelombang Tinggi Ancam Yogyakarta Senin Ini

Cuaca Senin/Foto: BMKG

bernasnews – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Yogyakarta International Airport (STAMET YIA) memperingatkan masyarakat DIY. Tingkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem yang akan melanda pada Senin, 23 Juni 2025.

Prakirawan menyebut bahwa wilayah Sleman bagian Utara, Bantul bagian Timur, dan Gunungkidul bagian Utara hingga Tengah berpeluang hujan sedang hingga lebat yang dapat bersamaan dengan kilat, petir, dan hembusan angin kencang.

Meski pagi hari tampak cerah berawan, BMKG mengingatkan bahwa kondisi tersebut bisa berubah drastis. Awan gelap berpotensi menggulung langit Yogyakarta mulai siang hingga sore hari, menciptakan hujan deras di beberapa wilayah.

Tak hanya itu, Kota Yogyakarta, Sleman bagian Selatan, dan Bantul bagian Utara diperkirakan akan mengalami hujan ringan, yang tetap perlu diwaspadai terutama bagi pengendara motor dan pejalan kaki.

Pada malam hari, Sleman bagian Barat dan Kulon Progo bagian Utara tidak luput dari hujan ringan. Meski ringan, kondisi ini tetap bisa mengurangi visibilitas dan meningkatkan risiko kecelakaan di jalan. Menjelang dini hari, langit Yogyakarta akan berawan, membawa hawa lembap dan menyisakan ketidakpastian cuaca yang bisa berubah sewaktu-waktu.

Warga DIY akan menghadapi suhu udara antara 21 hingga 31°C, dengan tingkat kelembapan yang sangat tinggi yaitu 65 hingga 95%. Kombinasi ini menciptakan suasana yang lengas dan tidak nyaman, terutama bagi warga yang beraktivitas di dalam ruangan tanpa pendingin udara.

Angin bertiup dari arah Timur hingga Selatan dengan kecepatan maksimum mencapai 25 km/jam. BMKG secara khusus meminta nelayan dan pelaku usaha perikanan laut untuk tidak memaksakan diri melaut.

Prediksi gelombang tinggi di Perairan Yogyakarta mencapai 2,5 hingga 4,0 meter, dan masuk dalam kategori tinggi yang berisiko besar menenggelamkan kapal kecil.

Prakirawan BMKG STAMET YIA menekankan pentingnya kewaspadaan, terutama di kawasan padat penduduk, daerah lereng bukit, dan wilayah pesisir. Masyarakat sebaiknya tidak berlindung di bawah pohon saat terjadi petir, serta menghindari aktivitas di laut saat gelombang tinggi berlangsung. (ef linangkung)