bernasnews – Suara benturan keras memecah malam di Jalan Wonosari-Yogyakarta, Senin (9/6/2025), sekitar pukul 22.55 WIB. Dua sepeda motor saling bertabrakan dalam kecelakaan yang mengerikan.
Dalam sekejap, jalanan yang lengang berubah menjadi tempat tragedi. Satu pengendara mengalami patah tulang tangan kanan dan harus dilarikan ke rumah sakit.
Sebab Kecelakaan
Kecelakaan tersebut melibatkan dua kendaraan roda dua. Sepeda motor Honda Verza bernomor polisi AB 2467 MV yang Eko Yulianto kendarai. Kemudian, sepeda motor Honda Stylo dengan nomor polisi AB 2699 WP yang Muhamad Rizki Fauzan kemudikan.
Menurut keterangan Kanit Gakkum Satlantas Polres Gunungkidul, Ipda Nur Ikhwan, kecelakaan ini disebabkan oleh kurangnya konsentrasi kedua pengendara. Peristiwa itu terjadi jalan yang lurus.
“Awalnya, sepeda motor Honda Verza yang dikemudikan Eko Yulianto melaju dari arah timur menuju barat. Sesampainya di lokasi, yang merupakan jalan lurus, motor tersebut sedikit melebar ke kanan dan melampaui marka jalan,” jelas Ipda Nur Ikhwan saat dikonfirmasi.
Tabrakan di Jalan Wonosari-Yogyakarta
Pada saat bersamaan, dari arah berlawanan datang sepeda motor Honda Stylo yang Muhamad Rizki Fauzan kendarai. Karena jarak terlalu dekat dan tidak ada cukup ruang untuk menghindar, tabrakan keras pun tak terelakkan.
Benturan dahsyat membuat kedua pemotor terjatuh ke aspal. Warga sekitar yang mendengar suara tabrakan langsung berlarian menuju lokasi. Mereka segera memberikan pertolongan pertama dan menghubungi pihak kepolisian serta ambulans.
Akibat kecelakaan tersebut, Muhamad Rizki Fauzan, pengendara Honda Stylo, mengalami patah tulang di tangan kanannya. Saat ini, ia masih menjalani perawatan intensif di RSUD Wonosari. Sementara itu, Eko Yulianto, pengendara Honda Verza, hanya mengalami luka ringan dan telah mendapatkan perawatan di lokasi kejadian.
Ipda Nur Ikhwan menegaskan pentingnya menjaga konsentrasi selama berkendara, terutama di malam hari ketika visibilitas menurun. Pihaknya menghimbau seluruh pengguna jalan untuk selalu waspada, mematuhi marka jalan, dan menjaga fokus saat berkendara.
“Kecelakaan bisa terjadi kapan saja, dan akibatnya bisa sangat fatal,” tegasnya.
Meski berada di ruas jalan yang lurus, insiden ini menunjukkan bahwa rasa aman bisa jadi menipu. Banyak pengendara cenderung melaju lebih cepat atau kurang awas di jalan lurus karena merasa jalur tersebut tidak berisiko tinggi. Padahal, seperti yang terjadi malam itu, kelengahan sedikit saja bisa berujung petaka. (ef linangkung)