bernasnews — Pemerintah Kota Yogyakarta terus memperkuat langkah nyata dalam menyediakan hunian yang layak, aman, dan terjangkau bagi warganya.
Melalui Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP), Pemkot Yogyakarta segera membangun Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) baru di wilayah Balerejo, Kelurahan Muja Muju, Kecamatan Umbulharjo.
Pemerintah memilih lokasi tersebut karena tersedia lahan kosong berstatus Sultan Ground (SG) yang telah menerima kekancingan dari Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat sejak tahun 2020.
Pemkot memanfaatkan lahan tersebut berdasarkan Surat Pinjam Pakai Tanah Nomor: 028.8/HT/KPK/2020 yang dikeluarkan atas nama Sri Sultan Hamengku Buwono.
“Kami akan memulai pembangunan pada pertengahan atau akhir Juli 2025, dan menargetkan penyelesaian pada akhir tahun ini juga,” ujar Sigit Setiawan, Kepala Bidang Perumahan dan Kawasan Permukiman DPUPKP Kota Yogyakarta pada Selasa, 10 Juni 2025.
Pemkot merancang bangunan Rusunawa Muja Muju setinggi empat lantai. Pada lantai pertama, pemerintah akan menyediakan fasilitas penunjang berupa ruang usaha, mushola, dan satu unit hunian untuk penyandang disabilitas.
Sementara itu, pada lantai dua hingga empat, pemerintah akan membangun 39 unit hunian tipe 30. Setiap unit memiliki dua kamar tidur, ruang keluarga, dapur, dan kamar mandi.
Pemerintah mengalokasikan Rp 5 miliar dari Dana Keistimewaan (Danais) untuk mendanai proyek ini sepenuhnya yaitu dengan memanfaatkan Danais
Berbeda dari rusunawa-rusunawa sebelumnya, pola penghunian Rusunawa ini belum ditentukan secara final. Menurut Sigit, penetapan calon penghuni nantinya akan dibahas bersama masyarakat dan pihak kelurahan setelah proses pembangunan selesai.
“Kami akan diskusi, berdialog dengan tokoh masyarakat dan wilayah untuk menyusun skema penghuniannya. Apakah akan diprioritaskan bagi warga sekitar Muja Muju atau juga membuka peluang bagi masyarakat luar, itu akan kami rembuk bersama,” jelasnya.
Melalui pembangunan Rusunawa ini, Sigit berharap dapat memperluas jangkauan pelayanan perumahan, sekaligus menciptakan lingkungan permukiman yang inklusif, tertib, dan humanis di tengah dinamika perkotaan. (el)