bernasnews – Polisi mengamankan seorang remaja laki-laki berinisial ANFS, warga Pringgolayan, Banguntapan, Bantul, yang diduga kuat sebagai pelaku perusakan puluhan nisan di sejumlah makam non-Muslim.
Terduga pelaku kelahiran tahun 2009 itu kini berada di Polresta Yogyakarta untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.
Kasi Humas Polres Bantul, AKP I Nengah Jeffry Prana Widnyana, membenarkan penangkapan tersebut. Penangkapan dilakukan oleh Polsek Kotagede dan kini ditangani oleh Polresta Yogyakarta.
“Rekan-rekan, untuk terkait kerusakan makam, terduga pelaku sudah diamankan. ANFS, warga Bantul kelahiran tahun 2009, laki-laki, alamat Pringgolayan, Banguntapan, Bantul, telah diamankan oleh Polsek Kotagede dan sekarang sudah diserahkan ke Polresta Yogyakarta untuk dimintai keterangan,” jelasnya, Senin, 19 Mei 2025.
Polisi Telusuri Motif Perusakan Nisan
Aksi vandalisme ini pertama kali terungkap setelah warga menemukan sejumlah nisan dalam kondisi rusak parah di kompleks pemakaman Kristen dan Katolik di tiga wilayah, yaitu Baturetno, Purbayan, dan Sewon.
Total puluhan nisan menjadi sasaran aksi perusakan yang menggegerkan warga dan menimbulkan keresahan di masyarakat.
Pihak kepolisian segera melakukan penyelidikan setelah laporan masuk dari masyarakat dan pengelola makam.
Polisi kemudian mengumpulkan bukti di lokasi kejadian dan mengidentifikasi terduga pelaku berdasarkan rekaman CCTV serta keterangan saksi di sekitar makam.
Setelah diamankan oleh Polsek Kotagede, terduga pelaku langsung diserahkan ke Polresta Yogyakarta. Hingga saat ini, pihak kepolisian masih mendalami motif aksi perusakan tersebut.
Kasi Humas Polres Bantul meminta awak media untuk menghubungi Polresta Yogyakarta guna memperoleh informasi lebih lengkap.
“Polresta Jogja menangani kasus ini,” tambah AKP I Nengah Jeffry.
Masyarakat Diminta Tetap Tenang
Polisi mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi. Aparat menjamin akan menindaklanjuti kasus ini secara profesional dan transparan.
Pemerintah daerah dan tokoh masyarakat juga telah menggelar pertemuan untuk menjaga kerukunan antarumat beragama di wilayah Bantul. (el)