bernasnews — Departemen Komunikasi Bank Indonesia (Dekom BI) kembali menyelenggarakan event “BI Sapa Akademisi”, bertempat di Hotel Double Tree by Hilton, Cikini, Jakarta, tanggal 7-9 Mei 2025.
Kegiatan tersebut diikuti oleh 51 dosen/peneliti dari Perguruan Tinggi (PTN/PTS) serta Lembaga Riset dari berbagai wilayah di Indonesia. Seperti diketahui, bahwa event “BI Sapa Akademisi” sudah diselenggarakan sejak beberapa tahun yang lalu.
Deputi Direktur Dekom BI Puji Widodo dalam sambutannya mengemukakan, bahwa BI Sapa Akademisi merupakan forum diseminisasi kebijakan terkini BI. Menurutnya, kebijakan terkini BI diharapkan segera dapat diketahahui dan dipahami oleh dosen/peneliti yang hadir dalam forum tersebut.
“Dari materi kebijakan terkini tersebut selanjutnya seluruh peserta dapat mendesimenasikan kepada masyarakan lewat tulisan opini di media massa, baik nasional dan lokal,”harap Puji Widodo.
Selain menjadi forum diskusi terkait materi kebijakan terkini BI, aktivitas event “BI Sapa Akademisi” adalah penyegaran penulisan opini dan penyegaran penyampaian pendapat (statement) kepada media massa, baik cetak dan elektronik.
Materi kebijakan terkini disampaikan narasumber dari Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter, Departemen Kebijakan Makroprudensial dan Departemen kebijakan Sistem Pembayaran.
Selanjutnya untuk pemaparan materi penulisan opini disampaikan oleh FX. Laksana Agung Saputra, Kepala Desk Ekonomi dan Bisnis, Harian Kompas dan Kompas.id. Sementara pemaparan materi penyampaian pendapat (statement) ke media televisi diberikan oleh Dyah Megasari Anjaya, Executive Producer Kompas TV.
Laksana Agung Saputra yang akrab disapa Timbul menjelaskan, artikel opini pada umumnya berisi isu/masalah terkini serta pembahasan dan solusi yang disampaikan oleh penulis. Ia pun meyarankan agar penulis banyak membaca dan mencermati opini di Harian Kompas atau Kompas.id sebelum mengirimkan opini ke redaksi Kompas/Kompas.id.
Menurut Timbul, dengan hal tersebut setidaknya “gaya penulisan” di Kompas dapat diketahui. Catatan lain dari Timbul disamping menghindari opini berbau SARA, segemen pembaca Kompas pun berpendidikan relatif tinggi. “Kedua hal tersebut harus menjadi perhatian penulis opini,” ungkap dia.
Sementara itu, Dyah Megasari mengungkapkan bahwa penyampaian pendapat atau statement yang disampaikan kepada media TV harus dengan tegas dan tidak ragu-ragu dengan intonasi yang jelas. “Di samping itu, harus disampaikan dalam waktu singkat dan lengkap, termasuk informasi data pendukung jika dimungkinkan,” ujarnya.
Selanjutnya Dyah juga langsung menyampaikan dengan praktek dengan mewawancarai beberapa peserta sebagai narasumber berita.
Untuk diketahui ageda hari kedua “BI Sapa Akademisi” adalah kunjungan lapangan di Perum Peruri di Karawang, Jawa Barat dan Museum BI di Jakarta hari ini (Kamis,8/5). “Adapun agenda hari ketiga besok Jumat (9/5) adalah diseminasi kebijakan terkini BI yang akan disampaikan narasumber dari BI sendiri,”terang Y. Sri Susilo, Dosen FBE UAJY, salah satu peserta “BI Sapa Akademisi” kepada bernasnews, melalui pesan elektronik di sela-sela acara. (*/ted)