bernasnews – Hujan deras disertai angin kencang yang melanda wilayah Gunungkidul pada Selasa, 6 Mei 2025 sore mengakibatkan kerusakan pada sejumlah rumah dan fasilitas umum, khususnya di Kalurahan Bunder, Kapanewon Patuk.
Data sementara dari BPBD Gunungkidul mencatat tujuh titik kerusakan ringan akibat pohon tumbang dan terpaan angin.
Kepala Pelaksana BPBD Gunungkidul, Purwono, mengatakan bahwa dampak angin kencang dan hujan lebat menyebabkan beberapa atap rumah dan fasilitas umum mengalami kerusakan.
Di antaranya rumah milik warga, kios, serta masjid di Dusun Bunder, RT 013 dan RT 014.
“Sebagian besar kerusakan disebabkan oleh pohon tumbang yang menimpa atap bangunan dan menutup akses jalan. Penanganan cepat dilakukan oleh tim gabungan dari TRC BPBD, TNI, Polri, relawan, dan warga,” terang Purwono.
Adapun rincian kerusakan yang tercatat antara lain:
- Rumah Tumirah dan Budi mengalami kerusakan ringan pada atap akibat tertimpa pohon tumbang.
- Masjid di wilayah yang sama mengalami kerusakan pada bagian kamar mandi.
- Sebuah kios milik Septi juga mengalami kerusakan di bagian atap.
- Rumah milik Wisnu dan Mujiyanto rusak akibat angin kencang dan pohon tumbang.
- Pohon tumbang juga sempat menutup akses jalan dusun.
Total kerugian ditaksir mencapai beberapa juta rupiah, namun seluruh korban dalam kondisi selamat.
Sebelumnya, BMKG Yogyakarta telah mengeluarkan peringatan dini cuaca pada pukul 14.44 WIB, yang menyebutkan potensi hujan lebat disertai petir dan angin kencang di beberapa wilayah DIY, termasuk Gunungkidul.
Kondisi cuaca ekstrem ini diperkirakan berlangsung hingga pukul 17.00 WIB.
Langkah Penanganan dan Imbauan BPBD
Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD telah melakukan asesmen cepat dan menyalurkan bantuan peralatan serta permakanan untuk mendukung proses penanganan bencana.
BPBD juga mengimbau masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem yang masih dapat terjadi.
“Warga diminta untuk menghindari berteduh di bawah pohon besar, tiang listrik, reklame, serta menjauhi daerah rawan longsor dan aliran sungai saat hujan deras,” tambah Purwono.
Selain itu, pihaknya menganjurkan pemangkasan pohon lapuk atau bercabang lebat guna meminimalisasi risiko kerusakan dan korban jiwa saat angin kencang.
BPBD menyatakan akan terus memperbarui informasi dan data kerusakan seiring berjalannya proses verifikasi lapangan.***
