bernasnews — Pemda DIY melalui Dinas Pariwisata berkolaborasi dengan Jorace Sport Organizer menginisiasi ajang lomba lari 10 kilometer di jantung Kota Yogyakarta, bertajuk ‘YKC10K’. Kegiatan kali pertama diselenggarakan ini sukses mendapat apresiasi dari berbagai kalangan, baik peserta maupun masyarakat pada umumnya.
Peserta mulai berlari dengan titik start dari Jalan Suryatmajan, sisi selatan Kompleks Kepatihan Yogyakarta pada Minggu pagi (27/4/2025). Rute lari yang dilintasi sangat ikonik yaitu Titik 0 Kilometer, Ngabean, Pojok Beteng hingga Jalan Malioboro.
Menempuh rute 10 km dengan Cut Off Time (COT) maksimal 70 menit atau waktu finish idak boleh lebih dari 1 jam 10 menit. Batas waktu tersebut menjadi yang tersingkat di Indonesia untuk kategori race 10K. Biasanya, dalam sebuah event, COT untuk kategori 10K yakni 120 menit atau dua jam.
Kepala Dinas Pariwisata DIY Imam Pratanadi mengemukakan, event YKC10K menjadi salah satu daya tarik wisata minat khusus. Gelora sport tourism yang digagas pada 2025 ini diharapkan mendatangkan wisatawan sekaligus menghidupkan perekonomian dari sektor pendukungnya.
Selain itu, diharapkan pula bisa menjadi event sport tourism yang rutin digelar setiap tahunnya di Yogyakarta. “Para penghobi lari sangat banyak, terbukti di YKC10K ini pesertanya cukup luar biasa antusias. Harapannya, semakin banyak wisatawan yang hadir datang ke Yogyakarta dengan adanya event-event seru seperti ini,” kata Imam, dilansir dari jogjaprov.go.id.
“Lomba lari YKC10K ini tak hanya sekedar lomba lari biasa, karena berbeda aturan main waktunya dan rute yang dilalui merupakan rute ikonik wisata di pusat Kota Yogyakarta,”lanjutnya.
Selama perlombaan berlangsung, banyak peserta yang sukses lari melintasi garis akhir sebelum waktu yang ditentukan. Namun, tidak sedikit pula yang melewati batas waktu, hingga akhirnya harus menerima konsekuensi tidak mendapatkan medali finisher. Tiga tercepat untuk kategori Master, Open dan Pelajar baik putera-puteri diganjar dengan hadiah uang tunai serta produk dari sponsor.
Dalam penyelenggaraan ini juga dihadiri oleh Mike Trees, pelari yang memenangkan 7 kali Masters World Champion. Ia ikut berlari dan sempat pula memberikan edukasi pada para pelari yang hadir, juga memberikan awarding pada pemenang kategori Female Pelajar.
Mike pun mengaku sangat senang bisa datang ke Yogyakarta bersama Ortuseight dan berlari di jantung kota yang nyaman. Ia tak berhenti berbagi inspirasi untuk terus hidup sehat dan mendorong diri menjadi lebih baik.
Sementara itu Founder Jorace founder YKC10K Septiyadi Pityanta mengungkapkan keberanian menggelar event lari race dengan COT terpendek di Indonesia yakni 70 menit dilandaskan pada banyaknya penghobi yang ada di Indonesia.
Menurut Septiyadi, saat ini banyak penghobi yang berlatih dengan serius, membutuhkan ruang untuk mengaktualisasi diri menuangkan hasil latihan.
“YKC10K harapannya menjadi event yang baik guna mengakomodasi penghobi, atlet atau siapapun yang ingin berlari dengan kencang dan aman. Di sisi lain ini menjadi sport tourism yang harapannya bisa digelar kembali tahun depan serta menjadi event lari ikon Yogyakarta,” ujarnya. (ted)