Rekayasa Lalu Lintas Pawai Ogoh Ogoh Malioboro 12 April 2025, Mana Saja Jalan yang Ditutup?

Ilustrasi Rekayasa Lalu Lintas Pawai Ogoh Ogoh Malioboro 12 April 2025/Unsplash

bernasnews – Pawai Ogoh-Ogoh kembali menyemarakkan kawasan Malioboro, Yogyakarta, pada Sabtu malam, 12 April 2025.

Acara ini merupakan bagian dari Festival Jeron Beteng yang diselenggarakan oleh Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta.

Demi kelancaran pelaksanaan kegiatan budaya tersebut, sejumlah ruas jalan utama di sekitar Malioboro akan mengalami penutupan dan pengalihan arus lalu lintas secara sementara.

Penutupan Akses Jalan Menuju Malioboro

Menurut pengumuman resmi dari Dinas Perhubungan Daerah Istimewa Yogyakarta yang disampaikan melalui akun Instagram resminya, terdapat tiga jalan utama yang akan ditutup selama pawai berlangsung.

Ketiga ruas jalan tersebut adalah Jalan Malioboro, Jalan Margomulyo, dan Jalan Panembahan Senopati.

Penutupan ini diberlakukan karena ketiganya menjadi jalur utama yang akan dilalui oleh pawai Ogoh-Ogoh. Dengan demikian, arus kendaraan dari arah barat melalui Jalan Ahmad Dahlan maupun dari sisi timur melalui Jalan Panembahan Senopati tidak dapat melintas ke kawasan Malioboro selama acara berlangsung.

Selain itu, kendaraan yang datang dari utara menuju kawasan Malioboro akan dialihkan ke Jalan Pasar Kembang.

Kebijakan ini diambil guna menghindari kemacetan serta memberi ruang aman dan nyaman bagi peserta pawai dan penonton yang memadati area sekitar.

Dampak pada Operasional Bus TransJogja

Penutupan akses jalan tidak hanya berdampak pada kendaraan pribadi, namun juga turut mempengaruhi operasional beberapa rute Bus TransJogja.

Tercatat, ada sejumlah trayek yang harus mengalami pengalihan jalur sementara pada waktu pelaksanaan pawai, yaitu dari pukul 18.00 hingga 21.00 WIB.

Adapun rute TransJogja yang terdampak adalah trayek 1A, 2A, 3A, 6A, 6B, 8, 10, 13, dan 15. Bus-bus ini tidak akan melintasi ruas jalan yang ditutup, dan sebagai gantinya, penumpang yang ingin mengakses kawasan Malioboro bisa menggunakan Halte Abu Bakar Ali serta Halte Abdi Hotel Jogja sebagai titik naik dan turun alternatif selama pengalihan berlangsung.

Pawai Ogoh-Ogoh: Simbol Tradisi dan Toleransi

Festival Jeron Beteng tahun ini mengangkat tema “Masangin” yang bermakna Menari Bersama-sama di Destinasi Ngangenin.

Tema ini mencerminkan semangat kolaborasi budaya dan toleransi antarumat beragama di Yogyakarta. Salah satu sorotan utama dalam festival ini adalah pawai Ogoh-Ogoh yang menjadi atraksi penuh makna sekaligus menarik perhatian wisatawan.

Pawai Ogoh-Ogoh akan digelar sepanjang Jalan Malioboro, dimulai dari pukul 18.30 hingga 21.00 WIB. Di sepanjang jalur tersebut, para peserta akan menampilkan berbagai atraksi budaya di hadapan panggung kehormatan yang ditempatkan di Pintu Barat Kompleks Kepatihan DIY.

Acara ini diorganisir bekerja sama dengan Parisada Hindu Dharma Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta (PHDI DIY), yang turut menghadirkan lima Ogoh-Ogoh berukuran besar.

Ogoh-Ogoh tersebut dibawakan oleh berbagai komunitas Hindu yang ada di Kota Yogyakarta sebagai bagian dari perayaan Hari Raya Nyepi dan juga simbolisasi pengusiran aura negatif.

Tujuan Festival dan Imbauan kepada Masyarakat

Diselenggarakannya Festival Jeron Beteng, termasuk Pawai Ogoh-Ogoh ini, diharapkan tidak hanya memberikan hiburan dan pengalaman budaya kepada masyarakat lokal, tetapi juga mendongkrak kunjungan wisatawan ke jantung kota Yogyakarta.

Pemerintah Kota Yogyakarta berharap kegiatan ini mampu menjadi magnet pariwisata baru dengan menampilkan kekayaan budaya yang unik dan penuh pesan kebersamaan.

Untuk itu, masyarakat diimbau agar merencanakan perjalanan dengan bijak pada Sabtu malam tersebut. Pengendara disarankan mencari jalur alternatif dan mengikuti arahan petugas lalu lintas demi kenyamanan bersama.

Dinas Perhubungan DIY juga menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang mungkin ditimbulkan akibat rekayasa lalu lintas ini.

***