News  

Gelaran Cross Visit Jadi Ajang Edukasi Mahasiswa soal Energi Bersih dan Pemberdayaan Masyarakat

Mahasiswa penerima Beasiswa diedukasi soal Energi Bersih dan Pemberdayaan Masyarakat. (Foto : Istimewa)

bernasnews – Pertamina menggelar kegiatan Cross Visit Desa Energi Berdikari Sobat Bumi (DEB SoBI) kedua di Yogyakarta pada beberapa waktu lalu dan diikuti oleh 11 mitra peguruan tinggi dari berbagai daerah.

Acara ini mengusung tema “Dedikasi Sobat Bumi untuk Desa Energi Berdikari”. Direktur Sumber Daya Manusia PT Pertamina (Persero) M. Erry Sugiharto, membuka kegiatan dan menyampaikan apresiasi kepada penerima beasiswa Pertamina sobat bumi.

Dalam kegiatan cross visit, para peserta yang terdiri dari perwakilan dan mentor dari akademisi perguruan tinggi, diberikan edukasi tentang pemberdayaan masyarakat, energi bersih, gaya hidup ramah lingkungan hingga budaya tradisional. 

“Apresiasi yang setinggi-tingginya karena kalian tidak hanya sebagai penerima beasiswa tetapi juga menjadi agen Sustainable Development Goals (SDG). Pepatah Jawa mengatakan Urip Iku Urup, untuk itu jadilah layaknya lilin yang menyala di kegelapan sehingga sebagai individu dalam berkehidupan, kalian dapat memberikan manfaat bagi sesama,” kata Erry, Senin (28/10/2024).

Kegiatan dimulai dengan melaksanakan focus group discussion (FGD) untuk mengevaluasi program Desa Energi Berdikari Sobat Bumi (DEB SoBI) yang mereka jalankan di desa masing-masing menggunakan analisis PESTEL (political, economic, social, technological, environmental, dan legal). 

“Analisis PESTEL membantu para penerima beasiswa bersama mentor dari program DEB SoBI untuk memetakan kendala dan permasalahan dari program yang sudah mereka jalankan. Dengan pemetaan tersebut, solusi dapat ditemukan dan program mereka bisa membawa manfaat yang berkelanjutan,” ujar Wakil Ketua III STT Migas Balikpapan Karnila Willard., SE., BA., MBA., selaku pemandu FGD.

Dilanjutkan dengan paparan dari Peneliti Pusat Studi Energi Universitas Gadjah Mada Ahmad Rahma Wardhana S.T., M.Sc., dan local hero program “Difablepreneur”, binaan PT Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah (JBT), Sri Setyaningsih dan local hero program “DEB Wasteco”, binaan PT Pertamina Hulu Mahakam, Suyono. 

Dari pemaparannya, para peserta diajarkan bahwa dalam implementasi program sosial untuk desa, keterlibatan masyarakat harus dari awal hingga implementasi dan evaluasi.

“Tiga konsep yang perlu diterapkan dalam melakukan pendekatan kepada masyarakat, yakni Involved searching, upaya bersama masyarakat untuk mengidentifikasi landscape (kondisi alam) dan lifescape (kondisi sosial) dan memetakan masalah yang dihadapi serta potensi yang dimiliki. Dialog localizing, upaya bersama masyarakat untuk membahas solusi atas kondisi yang ada di lingkungannya. Terakhir, engaged implementing, upaya mendorong masyarakat untuk menjadi bagian hingga memiliki rasa tanggung jawab terhadap program,” ujar Ahmad.

Senada, Sri dan Suyono juga menekankan pada pentingnya pemetaan sosial serta dialog intensif antara pemilik program dengan masyarakat, agar mereka memiliki rasa kepemilikan terhadap program yang diimplementasikan.

Selain pembelajaran dalam ruangan, para peserta juga melakukan kunjungan ke program binaan PT Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah (JBT) yang mendapatkan pengakuan dalam penghargaan PROPER Emas 2023, yakni Rumah Produksi Tempe Koro di Dusun Babakan, Desa Poncosari, Kecamatan Srandakan, Kabupaten Bantul. 

Dalam kunjungan ini, para peserta disambut oleh Area Manager Communication, Relations, and Corporate Social Responsibility (CSR) Regional Jawa bagian Tengah (JBT) Pertamina Patra Niaga, Brasto Galih Nugroho, Manager Fuel Terminal Manager (FTM) Rewulu, Dadang Mulyana, dan Kelompok Berlian Progo. Dari rumah produksi tersebut, para peserta mempelajari tentang biomass automatic hybrid stove burners (kompor biomass hibrida otomatis), pembuatan bahan bakar biomassa, pengembangan budi daya kacang koro serta proses produksi camilan dari olahan kacang koro.

Lebih lanjut, para peserta juga diajak untuk melihat implementasi program Desa Energi Berdikari Sobat Bumi (DEB SoBI) milik Universitas Gadjah Mada (UGM). Terletak di Dusun Banteran, Desa Donoharjo, Kecamatan Ngaglik, Kabuptaten Sleman, terdapat Omah Joglo Tanjung yang usianya sudah lebih dari 200 tahun, menjadi destinasi wisata budaya tradisional kota Sleman. 

Dari program DEB SoBI UGM, tersebut, para peserta dibawa untuk melihat instalasi PLTS berkapasitas 2200 Wp untuk operasional joglo. Saat kunjungan, mereka juga dijelaskan cara kerjanya sekaligus dihidangkan camilan dan minuman rempah ala angkringan yang dimasak dengan kompor listrik PLTS.

Selain cara kerja PLTS, mereka juga dijelaskan tentang cara kerja fixed dome biogas yang dapat menampung volume kotoran sebanyak 10 m3 dengan kebutuhan kotoran sapi sekitar 60 – 80 kg/hari atau setara 4-6 ekor sapi dewasa dan menghasilkan sekitar 3 kg LPG ekuivalen per hari yang digunakan oleh kelompok UMKM kuliner sekitar desa. Tidak hanya biogas, para peserta juga diajarkan untuk mengolah kotoran sapi menjadi pupuk kompos. 

Masih dalam satu kawasan Omah Joglo Tanjung, mereka dikenalkan dengan tanaman-tanaman rempah yang ditanam oleh masyarakat dan penerima beasiswa Pertamina Sobat Bumi dari UGM sebagai ekonomi alternatif. Aksi penghijauan juga dilakukan melalui penanaman bibit pohon beringin dan gayam di tepian sungai kawasan Omah Joglo Tanjung. Penanaman secara simbolis dilakukan oleh Direktur Sumber Daya Manusia (SDM) PT Pertamina (Persero) M. Erry Sugiharto, Presiden Direktur Pertamina Foundation Agus Mashud S. Asngari, dan Dewan Pengawas Pertamina Foundation Bambang Pediantoro. 

“Sepulangnya ke tempat asalnya masing-masing, harapannya pembelajaran dan pengalaman yang diperoleh dari cross visit bisa bermanfaat bagi kalian generasi muda untuk mewujudkan manfat berkelanjutan bagi masyarakat,” tandasnya.