News  

ICC Mencetak Sumber Daya Manusia Kompeten dalam Bidang Sistem Informasi Geografis

Suasana kegiatan Pelatihan Berbasis Kompentensi Analis dan Operator Sistem Iformasi Geografi, yang diselenggarakan oleh ICC. (Foto: Istimewa) ;

bernasnews — Indonesian Certification Center (ICC) menyelenggarakan Program Pelatihan Berbasis Kompetensi dan Sertifikasi Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) Skema Analis dan Operator Sistem Informasi Geografis (SIG), pada hari Senin hingga Rabu, tanggal 27-29 Mei 2024.

Program ini dilaksanakan di TUK (Tempat Uji Kompetensi) Sewaktu Hotel Ayaartta Malioboro Yogyakarta. Peserta merupakan perwakilan dari dari PT. Tambang Barokah Sejahtera, Universitas Sembilanbelas November Kolaka, PT. Anak Tangguh Banua dan Universitas Nusa Cendana.

“Pelatihan dan sertifikasi itu bertujuan menetapkan standar kompetensi yang harus dipenuhi oleh Analis dan Operator SIG serta memberikan pengakuan profesional yang menunjukkan bahwa individu bersertifikasi memiliki pengetahuan dan keterampilan yang sesuai dengan tuntutan industri,” terang Direktur IT & Dikgital Marketing ICC Ferdian Adi, dalam rilisnya, Kamis (30/5/2024).

Sementara itu, Direktur Riset dan Pengembangan ICC, Doddy Haryo S mengemukakan, tujuan ICC menyelenggarakan program tersebut sebagai partisipasi mendukung Keputusan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia Nomor 172 Tahun 2020. “Keputusan Menteri tersebut menetapkan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) Bidang Analisis  dan Uji Teknis Bidang Informasi Geospasial,” ucap dia.

Menurut Doddy, implementasi dari Keputusan Menteri tersebut akan berjalan dengan baik apabila menghasilkan sumber daya manusia yang mumpuni di bidang Sistem Informasi Geografis. Oleh karena itu dibutuhkan peningkatan kompetensi melalui pelatihan dan sertifikasi bidang Informasi Geospasial khususnya bagi para profesional bidang Sistem Informasi Geografis.

Disela-sela pelaksanaan, Dwi Sulistyanto selaku Instruktur Pelatihan Berbasis Kompetensi menyampaikan, bahwa banyaknya penggunaan Sistem Informasi Geografis di berbagai bidang. Terutama di bidang Ilmu Kebumian, Pertanian, Kehutanan dan Pekerjaan Umum.

“Baru-baru ini SIG juga banyak digunakan dalam bidang Kesehatan dan Keuangan. Contohnya untuk penentuan nilai pajak bumi dan bangunan serta pemetaan penyebaran penyakit menular,” ungkap Dwi Sulistyanto.

Narasumber Ahli Dwi Sulistyanto (Tengah) foto bersama peserta seusai kegiatan. (Foto: Istimewa)

Lebih lanjut Dwi menjelaskan, prospek kedepannya Sistem Informasi Geografis tentunya banyak dibutuhkan di berbagai project-project tertentu dan lembaga-lembaga pemerintah maupun non pemerintah. Tentunya untuk menjadi seorang profesional dalam bidang sistem informasi geografis ini, seseorang harus mengikuti pelatihan SIG.

“Setelah penguasaan yang baik dalam bidang SIG, akan lebih lengkap lagi apabila dilanjutkan dengan mengikuti proses sertifikasi atau uji kompetensi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP),” tandas dia.

ICC dibawah manajemen PT. Sertifikasi Performa Prima Indonesia telah memiliki pengalaman lebih dari 15 tahun di dunia diklat dan pengembangan kompetensi. Para founder ICC fokus mengembangkan layanan sertifikasi dan standardisasi baik untuk sertifikasi SDM berupa sertifikasi profesi maupun untuk sertifikasi non SDM seperti sertifikasi sistem, organisasi, asosiasi, produk dan lainnya.

Program Pelatihan Berbasis Kompetensi dan Sertifikasi BNSP Skema Analis dan Operator Sistem Informasi Geografis (SIG) ini merupakan satu dari ratusan agenda kegiatan ICC, yang menjadi bagian perencanaan pada tahun ini.

Hal ini merupakan usaha ICC untuk mewujudkan visi membantu dan menguatkan ekosistem sertifikasi dan standardisasi profesi menuju SDM Indonesia yang unggul dan kompeten. “Untuk informasi lebih lengkap mengenai Program Pelatihan Berbasis Kompetensi dan Sertifikasi BNSP, silahkan bisa mengunjungi website www.indonesiancertification.com,” imbuh Ferdian Ardi. (*/ted)