News  

Sambut Jutaan Pemudik, Pelaku Wisata Diajak Jaga Citra Jogja Dengan Tidak Nuthuk Harga

Ketua Komisi B DPRD DIY, Andriana Wulandari. (Foto : Wulan/ bernasnews)

bernasnews – Momen mudik lebaran 2024 telah dimulai. Tak sedikit masyarakat dari berbagai daerah yang mulai melakukan perjalanan mudiknya menuju Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY)

Bahkan sebagian dari mereka, sengaja memilih Jogja untuk menghabiskan waktu libur lebaran yang cukup panjang di tahun ini. Menyambut jutaan pemudik itu, seluruh pelaku wisata di Yogyakarta diajak untuk bersiap dan memberikan pelayanan terbaik bagi wisatawan itu.

Mereka juga diingatkan untuk tidak memanfaatkan momen Lebaran itu untuk meraup keuntungan dengan menaikkan harga yang tak masuk akal. Pelaku pariwisata diminta untuk menjaga citra positif wisata DIY. Sikap ramah perlu dikedepankan, dan tidak boleh ada kasus “nuthuk” harga lagi.

“Mari kita bersama-sama menjadi tuan rumah yang baik, supaya wisatawan senang selama berlibur di Yogyakarta,” ujar Ketua Komisi B DPRD DIY, Andriana Wulandari, Sabtu (6/4/2024).

Adapun jumlah pemudik yang telah diprediksi akan masuk ke DIY tahun ini pun meningkat signifikan dibandingkan tahun sebelumnya. Oleh karena itu, Andriana juga mendorong Pemerintah Daerah sekaligus aparat yang bertugas untuk dapat meningkatkan mitigasi terhadap kepadatan kendaraan hingga mitigasi kecelakaan.

Kata dia, titik-titik yang rawan kecelakaan dan kemacetan harus menjadi prioritas untuk diperhatikan. Para petugas harus secara nyata ada di lapangan untuk memantau dan mengatur lalu lintas, sehingga proses mudik berjalan lancar.

“Tahun ini harus ada target mudik selama liburan lebaran di DIY nihil kecelakaan. Maka, diperlukan kesiapsiagaan berbagai instansi, khususnya Dinas Perhubungan, Polisi, TNI, Satpol PP, OPD terkait lainnya, termasuk para relawan. Intensitas koordinasi antar instansi sangat diperlukan,” ucap Andriana.

“Untuk petugas, lengkapi rambu-rambu lalu lintas, termasuk penerangan jalan khususnya pada zona-zona rawan kecelakaan,” sambung dia.

Selain itu, Andriana juga menyoroti juru parkir yang masih menaikkan tarif parkir dengan berbagai modus seperti halnya yang belum lama ini terjadi dimana ada modus parkir dengan menambahkan biaya Rp 1.000 untuk penitipan helm. Para jukir diajak bekerjasama untuk tidak merusak citra Yogyakarta dengan momen aji mumpung tersebut.

“Jangan sampai ada situasi aji mumpung di Daerah Istimewa Yogyakarta yang mengakibatkan para wisatawan merasa kecewa sehingga merugikan masyarakat yang ingin berlibur,” pungkasnya. (lan)