bernasnews – Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) Yogyakarta menjadi kampus kesekian yang ikut buka suara terkait kondisi politik dan jelang Pemilu 2024.
Rektor UKDW, Ing Wiyatiningsih mengatakan UKDW ikut menyuarakan keresahan mereka tentang situasi pemilu 2024 di Indonesia lewat pernyataan sikapnya.
Pihaknya pun menanggapi situasi tersebut dengan tetap memegang empat nilai kedutawacanaan seperti nilai obedience to God, walking in integrity, striving for excellence, dan service to the world.
“Berdasarkan nilai service to the world kami meminta presiden dan wakil presiden serta badan legislatif yang terpilih untuk menjunjung tinggi sikap etis dalam melayani segenap masyarakat demi mencapai keadilan dan kesejahteraan bersama,” ujar Rektor UKDW, Ing Wiyatiningsih.
Sementara Wakil Rektor Bidang Pengembangan Kapasitas SDM, Promosi, dan Jejaring UKDW, Wahju Satria Wibowo menjelaskan pembacaan sikap ini dilakukan sebagai repons dari keresahan para akademisi dan guru besar UKDW.
Sebagai akademisi pihaknya berharap setiap unsur yang terlibat dalam pesta demokrasi ini, baik pemerintah, peserta pemilu, partai politik, kampus, hingga masyarakat untuk tetap sehati.
“Mestinya kawan-kawan akademik, kawan-kawan di level yang lebih tinggi misalnya pemerintahan, politisi itu justru harusnya bisa membawa pendewasaan ketenangan kepada masyarakat, dengan sebuah perjalanan demokrasi yang tentunya standar normatif, jujur, adil, dan benar,” kata Wahju.
“Tetapi dengan tidak kehilangan kekritisan. Tetap menjunjung tinggi rasa kebangsaan dengan tidak kehilangan kemampuan untuk mengoreksi kalau ternyata ada yang memang dirasa perlu diluruskan,” lanjutnya.
Lebih lanjut, Wahju mengatakan sebagai akademisi, langkah ini diharapkan mampu agar nilai demokrasi tetap terjaga di tengah problem politik yang terjadi sekarang ini.
“Dunia akademik itu kan tidak punya massa ya, kami hanya bisa ngomong, hanya bisa menyampaikan sesuatu berdasarkan integritas akademik yang kami miliki. Tapi dorongan-dorongan moral ini diharapkan bisa mengingatkan sebanyak mungkin orang, bahwa proses demokrasi itu sangat berharga. Masa depan bangsa ini kan juga dipertaruhkan di situ,” tandasnya.
Berikut isi pernyataan sikap UKDW :
Dalam rangka menyikapi situasi politik dan pesta demokrasi yang sedang terjadi, dan dengan berpegang pada nilai-nilai kedutawacanaan yaitu obedience to God, walking in integrity, striving for excellence, dan service to the world, civitas akademika UKDW menyatakan:
1. Berdasarkan nilai obedience to God, kami meyakini bahwa Pemilu adalah bentuk pertanggungjawaban keimanan bangsa Indonesia yang religius. Inilah momen ketika masyarakat Indonesia secara bebas, dan jauh dari segala bentuk intimidasi dari pihak manapun juga, menentukan pemimpin bangsa dan wakil rakyat periode berikutnya.
2. Berdasarkan nilai walking in integrity, kami menolak segala bentuk kemunafikan, kekerasan dan pemaksaan yang melanggar etika, melukai nilai kemanusiaan dan kebebasan karena hal-hal tersebut bertentangan dengan semangat reformasi bangsa ini.
3. Berdasarkan nilai striving for excellence, kami mendorong pemerintah mampu mengayomi semua anak bangsa tanpa membeda-bedakan agar tidak terjadi polarisasi dan perpecahan di kalangan masyarakat yang bisa merusak keharmonisan bangsa.
4. Berdasarkan nilai service to the world, kami meminta presiden dan wakil presiden serta para anggota badan legislatif yang terpilih, untuk menjunjung tinggi sikap etis dalam melayani segenap lapisan masyarakat demi mencapai keadilan dan kesejahteraan bersama, serta kelanggengan bangsa Indonesia. (lan)