News  

Petani di Sleman Sampaikan Berbagai Aspirasi Agar Lebih Berkembang

Sri Purnomo melakukan roadshow setiap kapanewon untuk mendengarkan aspirasi petani. (Foto : Istimewa)

bernasnews – Berbagai petani di Kabupaten Sleman menyampaikan berbagai aspirasi dan kendalanya selama menggeluti bidang tersebut.

Dalam satu bulan terakhir, Calon Anggota Legislatif DPR RI, Sri Purnomo melakukan roadshow setiap kapanewon untuk mendengarkan aspirasi petani. Dimulai dari Seyegan, Kalasan, Tempel, Ngemplak dan terakhir di Gamping.

Tak hanya di petani di sektor pertanian, namun juga petani di sektor perikanan dan peternakan pun berkesempatan menyampaikan aspirasinya.

Sri Purnomo menyampaikan pentingnya peran petani dalam mencapai swasembada pangan. Namun, sering kali masih terdapat masalah yang dihadapi mulai dari ketersediaan pupuk, bbm hingga teknologi pertanian yang belum merata.

“Problem hari ini memang benar yang dialami petani. Mulai pupuk, bbm hingga alat atau teknologi yang belum rata. Ini tentunya jika tidak diperjuangkan, minat sebagai petani khususnya anak-anak muda akan bisa berkurang,” kata Sri Purnomo melalui keterangan tertulisnya.

Ia juga menyoroti perlunya pentingnya memperkuat regulasi dan infrastruktur pendukung bagi untuk petani. Dirinya berkomitmen untuk bekerjasama dengan pemerintah daerah dan stakeholder terkait, guna mendukung pengembangan pertanian, perikanan dan peternakan.

“Saya percaya, dengan adanya penguatan melalui regulasi dan infrastruktur pendukung bagi petani, mereka akan tambah kuat dan berkembang. Ini pondasi yang bagus untuk swasembada pangan kita,” terang dia.

“Dan jangan lupakan regenerasi petani melalui anak-anak muda kita. Pastikan mereka tidak melihat pertanian itu tidak punya masa depan. Tapi berikan mereka bukti bahwa menjadi petani itu menyenangkan dan masa depan yang cerah,” sambung mantan Bupati Sleman itu.

Selain itu, pihaknya juga mendukung pengembangan petani perempuan melalui lahan-lahan terbatas untuk terus didorong agar semakin tumbuh. Para perempuan ini nantinya juga akan menjadi kekuatan pertanian sendiri di sektor mikro dengan potensi mengembangkan perekonomian rumah tangga.

“Kalau perempuan memiliki akses lebih besar, produktivitas pertanian dan rumah tangga mereka akan meningkat yang akan berdampak pada peningkatan dan kestabilan pendapatan keluarga,” pungkasnya. (lan)