News  

Launching Calender of Events 2024: 120 Event Akan Digelar di Kabupaten Sleman

Persembahan tari kolosal dari SMA Negeri 1 Minggir, Sleman turut menyemarakkan acara Launching Calender of Event 2024 Kabupaten Sleman. (Nuning Harginingsih/ bernasnews)

bernasnews — Pemerintah Kabupaten Sleman melaluai Dinas Pawirasata Kabupaten Sleman menyelenggarakan acara Launching Calender of Events 2024, bertempat di Atrium Shinta, Sleman City Hall, Rabu (24/i/2024). Acara ini dihadiri oleh Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo, Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa, Sekretaris Daerah Sleman H. Harda Kiswaya, Ketua DPRD Kabupaten Sleman, Asisten I, II, dan III, Kepala OPD di Kabupaten Sleman, Panewu Sleman, serta Lurah Tridadi.

Juga hadir perwakilan Dinas Pariwisata DIY, Kepa Dinas Pariwisata Kota/ Kabupaten se-DIY, PT TWC Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko, Badan Pelasana Otorita Borobudur, BRI Cabang Skeman, Bank BPD DIY Cabang Sleman, Direktur PDAM Sleman, Direktur Bank Sleman, Direktur Bank Syariah Sleman, General Manager Sleman City Hall, Ketua dan Anggota BPPS, perwakilan BPC PHRI Sleman, serta ASITA DIY.

Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman Ishadi Zayid dalam sambutannya mengemukakan, acara peluncuran atau Launching Calendar of Event 2024 (CoE) ini dimaksudkan untuk memberikan informasi kepada wisatawan dan calon wisatawan yang akan berkunjung ke Kabupaten Sleman terkait event yang akan terselenggara selama tahun 2024. “Melalui peluncuran CoE ini, diharapkan dapat meningkatkan pergerakan dan belanja wisatawan di Kabupaten Sleman, sehingga dapat meningkatkan perekonomian di Kabupaten Sleman,” ungkap Ishadi.

Dikatakan, pada tahun 2023 yang lalu, total pergerakan wisatawan di Kabupaten Sleman adalah sebanyak 8.849.540 pergerakan, yang didominasi pergerakan wisatawan nusantara. Berdasarkan analisis belanja wisatawan yang dilakukan oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman, rata-rata wisatawan nusantara membelanjakan tidak kurang dari Rp1.370.000,00 selama kunjungannya.

“Sedangkan wisatawan mancanegara membelanjakan tidak kurang dari US$330,00 selama berada di Kabupaten Sleman. Pergerakan wisatawan ke Kabupaten Sleman ini selain dipengaruhi pesona keindahan alam, keragaman budaya dan kehangatan warganya, juga dipengaruhi beragam event yang dilaksanakan pada tahun 2023 yang lalu,” papar Kepala Dinas Pariwisata Sleman.

Terdapat tidak kurang dari 120-an event yang akan dilaksanakan selama tahun 2024, dengan komposisi 99 event skala lokal, 12 event skala nasional dan 10 event skala internasional. Pada tahun 2024, event yang ada di Kabupaten Sleman terdiri dari MICE sebanyak 40 event, festival 34 event, event budaya dan musik sebanyak 23 event, sport event sebanyak 17 event, dan event keagamaan sebanyak 7 event. “Dari ke-120 event tersebut, beberapa event yang menjadi highlight event pada tahun 2024 antara lain adalah Upacara Adat Labuhan Merapi (Februari), Sleman Temple Run (November), dan Barata XXXIX (Desember),” beber Ishadi.

Bupat Sleman Kustini Sri Purnomo didampingi Wakil Bupati Danang Maharsa usai pemukulan gong sebagai seremonil Lauching Calender of Event 2024 foto bersama dengan Kepala OPD dan lembaga terkait. (Nuning Harginingsih/ bernasnews)

Sementara itu, dalam kesempatan tersebut Bupati Sleman Kustini Purnomo menyampaikan apresiasi dan rasa bahagia atas Launching Calender of  Event 2024. Menurut Kustini, informasi tentang penyelenggaraan berbagai event di Sleman tentunya memberikan kemudahan bagi pelaku wisata, pengunjung, dan media untuk keperluan publikasi untuk meningkatkan angka kunjungan wisata di Kabupaten Sleman.

“Peluncuran Calendar of Event ini juga harus dibarengi dengan konsekuensi yang ditanggung oleh seluruh penyelengara event dalam kalender ini. Penyelenggaraan event nantinya membawa kredibilitas pemerintah dan penyelenggara di mata wisatawan. Oleh karena itu penyelenggaraan event harus dipersiapkan secara professional. Kesuksesan acara yang terdaftar dalam Calendar of Event 2024 ini akan sangat berpengaruh bagi acara-acara yang lain di kemudian,” pesan Kustini.

Menurut Bupati Wanita pertama di Sleman ini, kunci utama bagi pariwisata adalah kreatifitas dan ketepatan moment. Oleh karena itu para pelaku usaha di bidang pariwisata harus mampu menangkap setiap kesempatan secara kreatif. “Menarik tidak harus mahal, yang sederhana di mata kita bisa jadi barang mewah bagi pengunjung,” tandas Kustini.

“Kita bersyukur tahun 2023 lalu sejumlah 7 juta wisatawan berkunjung ke Sleman. Angka ini berhasil menyumbang 31 persen pendapatan asli daerah atau sebesar Rp. 312 M. Saya harap angka ini dapat terus ditingkatkan di tahun-tahun mendatang,” imbuhnya. (nun/ ted)