bernasnews – Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Yogyakarta telah melaksanakan kegiatan Diseminasi Data Statistik untuk memberikan berbagai gambaran mengenai kondisi di Kota Yogyakarta melalui data yang tercatat sepanjang 2023.
Dalam kegiatan itu, Kepala Badan Pusat Statistik Kota Yogyakarta Mainil Asni mengatakan ada penurunan terhadap angka kemiskinan di wilayahnya. Target itu dapat tercapai berkat dukungan dari adanya berbagai program dan kebijakan yang dicanangkan oleh Pemerintah Kota Yogyakarta.
“Untuk persentase penduduk miskin di Kota Jogja tahun 2023 relatif menurun dibandingkan tahun 2022 yaitu 6,49 persen atau 29,48 ribu jiwa. Angka tersebut juga lebih rendah jika dibandingkan angka kemiskinan Provinsi DIY (yang saat ini) 11,04 persen,” ujar Kepala Badan Pusat Statistik Kota Yogyakarta Mainil Asni.
Selain itu, Indek Pembangunan Manusia (IPM) Kota Yogyakarta juga mengalami peningkatan dimana saat ini IPM Kota Jogja masuk ke dalam kategori sangat tinggi yaitu 88,61. Angka itu menjadi yang tertinggi di antara kabupaten lain dan lebih tinggi dibandingkan Provinsi DIY sebesar 81,09. Tentu saja sekaligus membuktikan keberhasilan Kota Yogyakarta di bidang pendidikan.
Asni menuturkan, IPM Kota Yogyakarta yang sangat tinggi itu berbanding lurus dengan harapan lama sekolah yaitu 17,62 tahun dengan rata-rata lama sekolah 12,11 tahun.
Meski begitu, angka partisipasi sekolah 2023 untuk kelompok usia 7-12 tahun mengalami penurunan, dibandingkan Tahun 2022, yaitu dari 99,93 persen menjadi 99,76 persen.
“Untuk kelompok usia 13-15 tahun, 16-18 tahun dan 19-24 tahun terus meningkat yaitu 99,61 persen, 97,18 persen dan 77,94 persen. Angka partisipasi sekolah di Kota Yogyakarta sudah sangat stabil, hanya kekurangannya beberapa persen itu 0,2 persen. Ini membuktikan keberhasilan Kota Yogyakarta di bidang pendidikan,” ucap dia.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Yogyakarta Agus Tri Haryono mengungkapkan bahwa penurunan angka kemiskinan itu dapat tercapai dengan dukungan berbagai program dan berbagai kebijakan yang telah dilakukan.
Hal tersebut tidak luput dari kolaborasi antar lintas sektor di lingkungan Kota Yogyakarta.
“Pemerintah Kota Yogyakarta juga memiliki program Gandeng-gendong, bersinergi dengan forum corporate social responsibility (CSR) dan Forum Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM),” kata Agus.
Terkait angka partisipasi sekolah itu sendiri dinilai Agus terus meningkat. Hal itu menunjukan kualitas pendidikan yang meningkat juga dibuktikan dengan Kota Yogyakarta yang selalu berbenah dari semua aspek untuk memberikan mutu pendidikan yang baik bagi masyarakatnya.
“Kota Yogyakarta selalu berbenah dari semua aspek (termasuk) untuk memberikan mutu pendidikan yang baik bagi masyarakatnya,” bebernya.
Sementara Staf Ahli Bidang Administrasi Umum Kota Yogyakarta Hari Wahyudi memberikan apresiasi pada BPS Kota Jogja yang telah memberikan data-data real sepanjang 2023.
Tentunya, data tersebut terutama angka kemiskinan akan sangat membantu dalam proses pengambilan kebijakan dan program-program pembangunan Kota Yogyakarta yang lebih maju.
“Ini sinergi kerjasama yang baik dengan memberikan data yang diperoleh melalui berbagai survei, penelitian, maupun pengambilan data berjalan di lapangan,” pungkasnya. (lan)