BERNASNEWS.COM — Bersamaan dengan Peringatan Maria Dikandung Tanpa Noda (Pelindung Yayasan Marsudirini), Yayasan Marsudirini Perwakilan Bangkong mengadakan Perayaan Ekaristi sekaligus memberikan penghargaan bagi guru dan karyawan yang telah 25 tahun mengabdi dan purna tugas di Yayasan Marsudirini, Rabu (8/12/2021), di Aula Yayasan Marsudirini Perwakilan Bangkong, Semarang, Jawa Tengah.
Kegiatan ini diikuti oleh seluruh guru dan karyawan sekolah – sekolah Marsudirini, di Komplek Bangkong. Juga dihadiri oleh anggota keluarga guru dan karyawan yang merayakan pesta perak maupun purna tugas. Dari 8 unit sekolah yang berada di Yayasan Marsudirini Kompleks Bangkong, Semarang, ada 15 guru dan karyawan yang merayakan pesta perak dan 5 guru purna tugas.
Berikut nama guru dan karyawan yang merayakan pesta perak yaitu, Ch. Titik, Umi Kalsum, Ch. Wartini, F.Palupi, E. Dewi Ratih, VS. Ariyanto, R. Wiryatmoko, A. Muladi, V. Rusmala Murti, Rohmadi, Maria Ana, Imelda Novianti, FX. Bagyo, M. Etty Noviani dan Lusia Ninik. Sedangkan yang purna tugas Th. Tristiyanti, FX. Suparji, Flora Saragih, Nancy Tina, dan R. Banu Tyroni.
Peringatan Maria Dikandung Tanpa Noda itu dilaksanakan dengan perayaan Ekaristi dan Pentas Seni. Sebelum pelaksanaan perayaan Ekaristi, dilakukan pemasangan bros kenangan bagi para pestawan dan pestawati oleh Sr.M.Susana, OSF selaku Ketua Yayasan Marsudirini Perwakilan Bangkong. Kemudian dilanjutkan misa syukur yang dipimpin oleh Romo Petrus Santosa, MSF dari Paroki Admodirono Semarang. Dalam kotbahnya Romo Santoso menyampaikan kutipan dari Injil Lukas.
Perayaan dilanjutkan dengan perayaan pesta untuk memberi penghargaan bagi guru dan karyawan yang telah 25 tahun berkarya dan purna tugas di Yayasan Marsudirini, diawali dengan sambutan oleh Sr. Susana, OSF mewakili Yayasan Marsudirini.
“Terimakasih Bapak Ibu telah melaksanakan tugas dan perutusan dalam karya dan pengabdian untuk melayani anak didik dengan kesungguhan, kesabaran, suka dan duka. Bapak Ibu telah berperan besar dalam mencerdaskan, membentuk iman yang tangguh, mencintai sesama dan alam ciptaanNya dan menjadikan anak -anak menjadi bibit unggul bagi bangsa dan gereja,” ungkap Sr. Susana, dalam rilis yang dikirim Kamis (9/12/2021).
Sementara itu, sambutan peserta pesta perak diwakili Rohmadi dari SMP Maria Mediatrix menyampaikan hakekat kerja yang telah dilaksanakan adalah menanamkan nilai – nilai kasih dan kemanusian sesuai dengan spritual pelindung Yayasan Marsudirini, Magdalena Damen dan Fransiskus Assisi. Sedangkan Nancy Tina Trisnawati dari SD Cor Jesu mewakili peserta purna karya menyampaikan ucapan terimakasih kepada Yayasan Marsudiri.
“Selama kami berkarya senantiasa diingatkan etos kerja yang baik dan selalu setia mengambil bagian dalam mencerdaskan anak didik, kami akan tetap menjalani masa purna ini dengan semangat untuk mengabdi dengan cara yang lain,” ujar Nancy.
Peringatan Maria Dikandung Tanpa Noda ini juga diisi dengan perkenalan suster, bapak ibu yang baru berkarya di unit – unit Komplek Bangkong, Semarang. Dan diakhiri dengan pentas seni dari TK dan SD Cor Jesu, SD Antonius 1, SD Antonius 2, SMP Maria Mediatrix, dan SMA Sedes Sapientiae. (Yohanes Sudarna, SMK St. Fransiskus Semarang)