Sosialisasi Senam Sleman Bangkit, Pengembangan dari Senam Sleman Sembada

BERNASNEWS.COM — Pemerintah Kabupaten Sleman melalui Persatuan Wanita Olahraga Seluruh Indonesia (Perwosi) Kabupaten Sleman selenggarakan giat sosialisasikan gerakan ‘Senam Sleman Bangkit’, Sabtu (4/12/2021) di Banyusumilir Outbond dan Perkemahan, Purwoninangun, Pakem, Kabupaten Sleman. Sosialisasi ini terbagi menjadi titik ke empat meliputi wilayah Kapanewon Ngemplak, Cangkringan, Pakem dan Ngaglik.

Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo mengatakan bahwa gerakan Senam Bangkit juga sebagai cara untuk nguri uri kebudayaan karena gerakan senam berasal dari gerakan tari tradisi di Sleman. (Foto: Istimewa)

Wakil Ketua Perwosi Kabupaten Sleman Siti Baroroh menjelaskan, bahwa senam ‘Sleman Bangkit’ merupakan senam kreasi pengembangan dari ‘Senam Sleman Sembada’. Gerakan pada senam ini memadukan antara gerakan seni tradisi seperti Kubro Siswo dan Jathilan dengan gerakan senam.

“Kami melakukan revisi gerakan dan musik dari senam sebelumnya sehingga senam ini lebih energik, dengan durasi waktu 8 menit,” terang Siti Bororoh.

Dikatakan, sosialisasi senam ini dilakukan di 5 titik yang melibatkan 17 kapanewon di Kabupaten Sleman. Setelah sosialisasi selesai, senam ini akan diperlombakan pada tanggal 23 Desember 2021 mendatang. “Rencananya kami akan melombakan senam ini memperebutkan piala Bupati Sleman. Setiap perwakilan masing-masing kapanewon mengirim satu regu berisi 5 personil. Personil kami batasi mengingat masih pandemi,” tambahnya.

Para peserta sosialisasi Senam Sleman Bangkit saat mencoba melakukan gerakan dari pengembangan Senam Sleman Sembada. (Foto: Istimewa)

Sementara itu Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo yang hadir dalam sosialisasi tersebut mengatakan, sosialisasi ini dilakukan untuk nguri-nguri budaya melalui gerakan senam. Selain itu diharapkan melalui ‘Senam Sleman Bangkit’ dapat mendukung peningkatan derajat kesehatan masyarakat Kabupaten Sleman.

 “Harapannya peserta sosialisasi ini nantinya dapat mengajarkan gerakannya di masyarakat sekitar sehingga bisa menjadi ikon senam Kabupaten Sleman, ” kata Kustini. (Nuning)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *