News  

Lampor: Urban Legend Jawa Tengah yang Diangkat ke Layar Lebar

BERNASNEWS.COM- Dari sekian banyak mitologi Jawa yang berkembang di masyarakat, barangkali mitos tentang Lampor memiliki penceritaan yang cukup unik. Lampor dalam kepercayaan masyarakat Jawa sering diidentikan dengan sesosok makhluk halus pembawa kedukaan hingga kematian.

Keberlanjutan mitos Lampor tersebut, turut dikembangkan oleh Guntur Soeharjanto bersama sejumlah kawannya hingga diangkat ke layar lebar bertajuk “Lampor Keranda Terbang”.

“Bukan Pocong, Kuntilanak, atau Wewe Gombel. Tapi Lampor, sosok hantu dengan keranda terbang dan pasukannya bersuara magis,” kata Gentong alias Guntur, Sutradara film horor Lampor Keranda Terbang dalam rilis pers, Senin (28/10).

Ia mengatakan Lampor memiliki wujud fisik hitam berperawakan besar, bermuka rusak, dan bermata merah menyala. Seringkali Lampor meneror dan menculik para korban dengan kerandanya.

Di pihak lain, Chand Parwez Servia, Produser film horor tersebut dalam rilis persnya, mengatakan kisah Lampor sangat menarik dan faktual. Terutama, kisah Lampor bermula dari pengalaman kecil Guntur yang kemudian dilakukan riset sebelum dijadikan film.

Lampor bukanlah cerita horor biasa, lantaran para keluarga korban cenderung menutup rahasia di balik cerita sebenarnya. Hal ini, kata Parwez, mungkin menjadi penyebab dengan kondisi psikologis korban atas trauma yang pernah dialami.

“Konon para korban Lampor akan mengalami sakit, gangguan kejiwaan, trauma bahkan kematian,” ujarnya.

Senada dengan asal mitos Lampor yang beredar di wilayah Jawa Tengah. Lokasi film ini mengambil latar di antara lereng Gunung Sumbing dan Sindoro, tepatnya di Temanggung.

Menurut Guntur, cerita-cerita misteri tradisi Jawa sangat kental dengan nuansa mistis dan klenik. Namun, jika berbicara mengenai film horor, konten menakuti bukan menjadi hal yang utama.

“Horor yang bukan hanya sekadar horor,” jelasnya. “Maksudnya struktur cerita, dramaturgi, penokohan karakter, dan fenomena sosial adalah hal yang fundamental.”