News  

Lima Prioritas Pembangunan pada Periode Kedua Presiden Joko Widodo

BERNASNEWS.COM – Presiden Joko Widodo menyampaikan lima program kerja yang menjadi prioritas pembangunan pada masa pemerintahan periode kedua, 2019-2024. Dalam pidato perdana sebagai Presiden RI periode 2019-2024 usai dilantik dan diambil sumpah dalam sidang MPR RI di Gedung MPR RI Senayan, Jakarta, Minggu (20/10/2019), Presiden Joko Widodo menyebutkan lima program prioritas tersebut.

Pertama, pembangunan sumber daya manusia (SDM). Membangun sumber daya manusia yang pekerja keras, dinamis, trampil dan menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. “Kerja sama dengan industri penting dioptimalkan dan penggunaan teknologi yang mempermudah jangkauan ke seluruh pelosok negeri juga perlu dilakukan,” kata Presiden Joko Widodo.

Kedua, pembangunan infrastruktur akan dilanjutkan. Infrastruktur yang dibangun adalah yang menghubungkan kawasan industri dengan kawasan distribusi, yang mempermudah akses ke kawasan wisata dan mendongkrak lapangan kerja baru serta meningkatkan akselerasi nilai tambah perekonomian rakyat.

Ny Yani Saptohudoyo (kiri) ikut dalam pawai budaya di Jalan Malioboro, Sabtu (19/10/2019). Foto : Philipus Jehamun/Bernasnews.com

Ketiga, segala bentuk kendala regulasi harus disederhanakan, dipotong dan dipangkas. Pemerintah akan ajak DPR untuk membentuk dua UU besar yakni UU penciptaan lapangan kerja dan UU UMKM. Keempat, penyederhanaan birokrasi. Investasi untuk penciptaan lapangan kerja akan diprioritaskan, sehingga prosedur yang panjang harus dipotong, birokrasi yang panjang harus dipangkas. Eselonisasi juga disederhanakan. Eselon I, II, III dan IV akan disederhanakan menjadi dua level saja.

“Diganti dengan jabatan fungsional yang menghargai keahlian dan menghargai kompetensi. Saya juga minta para pejabat dan para menteri agar serius menjamin tercapainya tujuan program pembangunan. Bagi yang tidak serius, saya tidak akan beri ampun dan saya pastikan akan dicopot,” kata Presiden.

Kelima, transformasi ekonomi. Kita harus bertransformasi dari ketergantungan pada sumber daya alam (SDA) menjadi daya saing manufaktur dan jasa modern, yang mempunyai nilai tinggi bagi kemakmuran bangsa demi keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Menurut Presiden Joko Widodo, mimpi Indonesia, cita-cita Indonesia pada tahun 2045 mestinya Insya Allah Indonesia telah keluar dari jebakan pendapatan kelas menengah, jadi negara maju dengan pendapatan Rp 320 juta per kapita/tahun atau Rp 27 juta per kapita per bulan.

“Itu target kita. Mimpi kita tahun 2045 PDB mencapai 7 triliun dolar AS dan Indonesia sudah masuk 5 besar ekonomi dunia dengan kemiskinan mendekati 0 persen. Kita harus menuju ke sana. Dan target tersebut sangat masuk akal dan sangat memungkinkan untuk tercapai. Namun, hal itu tidak datang secara otomatis, tidak mudah dan harus kerja cepat, disertai kerja-kerja yang produktif. Dalam dunia yang penuh resiko, kita kembangkan cara-cara baru, jangan terjebak dalam rutinitas monoton,” kata Presiden Joko Widodo.

“Mendobrak rutinitas adalah satu hal dan meningkatkan produktifitas adalah hal lain yang mejadi produktifitas. Kerja jangan hanya berorientasi pada proses, tapi pada hasil. Bagaimana masyarakat bisa menikmati pelayanan dan hasil pembangunan,” kata Presiden Joko Widodo pada pidato perdana sebagai Presiden RI periode 2019-2024. (lip)