bernasnews – Banyak yang mencari tahu bulan Safar 2025 kapan? Tanggal berapa 1 Safar 2025?
Memasuki penghujung bulan Muharram, umat Islam bersiap menyambut datangnya bulan kedua dalam kalender Hijriah, yakni bulan Safar.
Penting bagi umat Islam memahami konversi kalender Hijriah ke Masehi agar pelaksanaan ibadah berjalan sesuai waktu yang dianjurkan. Berikut penjelasan lengkap seputar tanggal 1 Safar 2025, kalender hijriahnya, hingga doa menyambut bulan Safar yang disunnahkan dibaca saat melihat hilal pertama.
Apa Itu Bulan Safar? Sejarah dan Makna di Baliknya
Bulan Safar menempati urutan kedua dalam sistem penanggalan Hijriah setelah bulan Muharram. Dalam sejarahnya, istilah Safar berasal dari kata dalam bahasa Arab yang berarti kosong atau sepi.
Hal ini mencerminkan situasi masyarakat Arab tempo dulu, di mana rumah-rumah banyak ditinggalkan karena para penghuninya bepergian untuk berdagang atau berperang pada bulan ini.
Selain makna historisnya, bulan Safar juga menyimpan berbagai peristiwa penting dalam sejarah Islam. Meskipun dahulu masyarakat Arab menganggap bulan ini sebagai waktu penuh kesialan, dalam ajaran Islam tidak ada bulan yang membawa kesialan.
Semua waktu adalah ciptaan Allah SWT dan bisa menjadi sarana untuk mendekatkan diri kepada-Nya.
Tanggal 1 Safar 2025 Jatuh Kapan?
Merujuk pada kalender Hijriah resmi yang diterbitkan oleh Kementerian Agama Republik Indonesia, awal bulan Safar 1447 Hijriah jatuh pada hari Sabtu, 26 Juli 2025.
Namun, karena sistem kalender Hijriah didasarkan pada pergantian hari yang dimulai dari waktu maghrib, maka 1 Safar sebenarnya telah dimulai sejak Jumat malam, 25 Juli 2025.
Menariknya, penetapan tanggal ini berlaku seragam baik menurut versi pemerintah, NU (Nahdlatul Ulama), maupun Muhammadiyah. Artinya, umat Islam di Indonesia dapat menjalankan berbagai amalan pada bulan Safar tanpa adanya perbedaan penetapan awal bulan.
Perbedaan Kalender Hijriah dan Kalender Masehi
Perlu diketahui bahwa sistem kalender Hijriah didasarkan pada peredaran bulan (lunar calendar), bukan seperti kalender Masehi yang berpatokan pada peredaran matahari (solar calendar).
Satu siklus sinodis bulan memakan waktu sekitar 29 hari 12 jam 44 menit, sehingga jumlah hari dalam satu tahun Hijriah sekitar 354 hari, lebih pendek dari kalender Masehi yang berkisar 365 hari.
Karena perbedaan dasar perhitungan ini, penyesuaian dan konversi waktu dari kalender Hijriah ke Masehi menjadi sangat penting, terutama dalam menentukan waktu-waktu ibadah seperti puasa sunnah, zikir bulanan, dan pelaksanaan hari besar Islam.
Kalender Hijriah Safar 1447 H
Berikut ini rincian lengkap kalender Hijriah selama bulan Safar 1447 Hijriah, yang dimulai pada tanggal 26 Juli 2025 hingga 24 Agustus 2025:
- Sabtu, 26 Juli 2025: 1 Safar 1447 H
- Ahad, 27 Juli 2025: 2 Safar 1447 H
- Senin, 28 Juli 2025: 3 Safar 1447 H (Puasa Senin)
- Selasa, 29 Juli 2025: 4 Safar 1447 H
- Rabu, 30 Juli 2025: 5 Safar 1447 H
- Kamis, 31 Juli 2025: 6 Safar 1447 H (Puasa Kamis)
- Jumat, 1 Agustus 2025: 7 Safar 1447 H
- Sabtu, 2 Agustus 2025: 8 Safar 1447 H
- Ahad, 3 Agustus 2025: 9 Safar 1447 H
- Senin, 4 Agustus 2025: 10 Safar 1447 H (Puasa Senin)
- Selasa, 5 Agustus 2025: 11 Safar 1447 H
- Rabu, 6 Agustus 2025: 12 Safar 1447 H
- Kamis, 7 Agustus 2025: 13 Safar 1447 H (Puasa Kamis)
- Jumat, 8 Agustus 2025: 14 Safar 1447 H
- Sabtu, 9 Agustus 2025: 15 Safar 1447 H
- Ahad, 10 Agustus 2025: 16 Safar 1447 H
- Senin, 11 Agustus 2025: 17 Safar 1447 H (Puasa Senin)
- Selasa, 12 Agustus 2025: 18 Safar 1447 H
- Rabu, 13 Agustus 2025: 19 Safar 1447 H
- Kamis, 14 Agustus 2025: 20 Safar 1447 H (Puasa Kamis)
- Jumat, 15 Agustus 2025: 21 Safar 1447 H
- Sabtu, 16 Agustus 2025: 22 Safar 1447 H
- Ahad, 17 Agustus 2025: 23 Safar 1447 H (Puasa Ayyamul Bidh)
- Senin, 18 Agustus 2025: 24 Safar 1447 H (Puasa Senin / Ayyamul Bidh)
- Selasa, 19 Agustus 2025: 25 Safar 1447 H (Puasa Ayyamul Bidh)
- Rabu, 20 Agustus 2025: 26 Safar 1447 H
- Kamis, 21 Agustus 2025: 27 Safar 1447 H (Puasa Kamis)
- Jumat, 22 Agustus 2025: 28 Safar 1447 H
- Sabtu, 23 Agustus 2025: 29 Safar 1447 H
- Ahad, 24 Agustus 2025: 30 Safar 1447 H
Amalan puasa Senin-Kamis dan ayyamul bidh (puasa di pertengahan bulan Hijriah) dapat menjadi ladang pahala di bulan Safar, sebagaimana di bulan-bulan lainnya.
Doa Menyambut Bulan Safar
Sebagaimana yang dianjurkan dalam ajaran Islam, ketika menyambut datangnya bulan baru dalam kalender Hijriah, termasuk bulan Safar, umat Islam disunnahkan membaca doa saat melihat hilal. Doa ini menjadi bentuk pengharapan agar bulan yang datang membawa keberkahan, keselamatan, dan kebaikan.
Berikut bacaan doa menyambut bulan Safar sebagaimana diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW:
اللَّهُمَّ أَهْلِلْهُ عَلَيْنَا بِالْيُمْنِ وَالْإِيمَانِ وَالسَّلَامَةِ وَالإِسْلَامِ رَبِّي وَرَبُّكَ اللَّهُ، هلالُ رُشْدٍ وَخَيْرٍ
Arab Latin:
Allahumma ahlilhu ‘alainaa bil yumni wal iimaani was-salaamati wal-islaam, rabbii wa rabbukallaah, hilaalu rusydin wa khair.
Artinya:
“Ya Allah, jadikanlah bulan ini menerangi kami dengan keamanan dan keimanan, keselamatan dan Islam. Tuhanku dan Tuhanmu adalah Allah, bulan petunjuk dan kebaikan.” (HR Tirmidzi no. 3447 – hadits hasan)
Mengetahui awal bulan Safar tidak hanya penting sebagai acuan waktu, tetapi juga sebagai momentum untuk memperbanyak amalan baik. Bulan Safar bukanlah bulan yang membawa musibah seperti anggapan lama, namun justru bisa menjadi ladang ibadah dan sarana mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Jangan lupa untuk membaca doa menyambut bulan Safar saat hilal terlihat dan manfaatkan hari-hari di bulan ini untuk memperbanyak puasa sunnah dan amalan kebaikan lainnya.
***