News  

Kasad Tegaskan Judi Online dan Pinjol Ancam Kehormatan Prajurit TNI AD

bernasnews – Upacara bendera 17 Juli 2025 digelar di Lapangan Apel Makorem 072/Pamungkas, Jalan Reksobayan No. 4, Ngupasan, Gondomanan, Kota Yogyakarta. Kegiatan ini dipimpin oleh Komandan Korem 072/Pamungkas Brigjen TNI Bambang Sujarwo.

Dalam kesempatan tersebut, Brigjen Bambang membacakan amanat Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak.

Dalam amanatnya, Kasad menekankan bahwa upacara bendera 17-an bukan hanya rutinitas, tetapi merupakan ajang untuk meneguhkan kembali komitmen, dedikasi, dan integritas prajurit TNI AD.

Kasad menyebut bahwa seluruh prajurit adalah bagian dari rakyat, sekaligus pejuang dan profesional yang tetap setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Menjelang semester kedua Tahun Anggaran 2025, ia menginstruksikan pelaksanaan program kerja dan anggaran dilakukan secara efektif, efisien, dan akuntabel.

Ia juga menyoroti pentingnya pengawasan internal yang ketat serta capaian kinerja satuan yang terukur dan optimal.

Menurutnya, TNI AD memiliki posisi penting dalam mendukung program pemerintah, baik dalam bidang pembangunan maupun penanganan bencana.

“TNI harus menjadi katalisator pembangunan sekaligus garda terdepan saat rakyat menghadapi bencana,” ujar Kasad dikutip dari kabarjawa.com.

Dalam amanat tersebut, Jenderal Maruli juga menyampaikan apresiasi kepada satuan-satuan TNI AD yang telah mendukung berbagai program unggulan seperti TNI AD Manunggal Air, ketahanan pangan, renovasi Rumah Tidak Layak Huni (RTLH), serta pengoperasian ponton untuk pembersih sampah.

Meski demikian, ia juga menyinggung soal ancaman non-militer yang dinilai semakin mengkhawatirkan.

Ia menyoroti penyebaran praktik judi online (judol) dan pinjaman online ilegal (pinjol) yang dianggap telah menjangkiti berbagai kalangan, termasuk di lingkungan militer.

Kasad menyampaikan peringatan keras agar seluruh prajurit tidak terlibat dalam aktivitas tersebut.

“Saya tegaskan, jangan pernah sekalipun terlibat dalam praktik judol maupun pinjol dalam bentuk apa pun. Godaan sesaat itu dapat menghancurkan kehormatan yang telah dibangun seumur hidup,” kata Kasad.

Ia juga meminta agar para prajurit memberikan pemahaman kepada keluarga serta lingkungan sekitar agar tidak terjerumus ke dalam jeratan praktik tersebut. Ia menegaskan bahwa kehormatan prajurit TNI AD tidak boleh rusak oleh kesalahan yang dapat dihindari.

Amanat tersebut menjadi pengingat bagi seluruh jajaran TNI AD bahwa ancaman terhadap institusi tidak selalu datang dari luar, tetapi juga dari dalam, termasuk godaan-godaan non-militer yang merusak integritas pribadi maupun institusi. (Eln)