bernasnews — Yayasan Kawal Indonesia DPC.Sleman sukses menggelar Seminar Wanita dan Kesehatan, dengan Sub Tema: Kesehatan Jiwa, Mental, Tubuh dan Rohani, bertempat di Pendopo Rumah Dinas Bupati Sleman, Sabtu (21/6/2025).
Kegiatan ini dihadiri oleh 300 orang peserta dari berbagai denominasi organisasi wanita, gereja dan perempuan penggerak UMKM di Kabupaten Sleman. Tampak hadir dalam kegiatan tersebut Wakil Ketua Komisi X DPRRI My Esty Wijayati, Ketua PKK Kabupaten Sleman Parmilah Harda Kiswaya, Wakil Ketua PKK R.Ay Sri Hapsari Suprobo Dewi Danang Maharsa.
Juga dihadiri oleh perwakilan Bimas Kristen Kemenag DIY, Ketua PP Kawal Indonesi Ps. Sarlin Mataheru,M.Th., serta Jajaran Pengurus Kawal Indonesia DIY dan Kabupaten Sleman. Acara didukung oleh Natasha Skin Care, dengan meghadirkan dr. Lucia Wiwik, Konsultan Medik Nazasha Clinik Center.
Ketua DPC Kawal Indonesia Kabupaten Sleman Yuyun Yunarti mengemukakan, bahwa kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka turut memperingati HUT Ke – 109 Kabupaten Sleman dan Hari lahir Pancasila.
“Kegiatan seminar ini adalah bagian dari program Kawal Indonesia yang peduli terhadap perempuan Indonesia untuk membangun SDM dan membawa kaum perempuan Indonesia menemukan jati diri sesungguhnya untuk menjadi penolong bagi keluarga, dan masyatskat,” ungkap Yuyun Yunarti.
Sementara itu, Ketua PKK Kabupaten Sleman Parmilah Harda Miswaya,SE, dalam sambutannya memberikan apresiasi atas kegiatan yang diselenggarakan oleh Kawal Indobesia. Pasalnya, menurut Parmilah, perempuan yang belajar adalah perempuan yang sedang mempersiapkan generasi cemerlang untuk membuka wawasan.
“Juga memberi semangat dan menumbuhkan kesadaran bersama, bahwa perempuan adalah agent of change (agen perubahan) untuk kesehatan keluarga dan bangsa,” tegas istri Bupati Sleman.
Selanjutnya, Wakil Ketua Komisi X DPR RI, My Esty Wijayati saat dimintai tanggapan soal program makan bergisi gratis menuturkan, bahwa program tersebut baru maka kendala itu pasti ada. Namun pihaknya juga mencoba untuk memberikan berbagai alternatif bagaimana membantu pemerintah, supaya program itu berjalan dengan baik.
“Apapun tujuannya, Makan Bergizi Gratis (MBG) sebenarnya baik. Jadi pada intinya kita mendukung program – program MBG, tetapi kita mencoba mencari alternatif apakah kemudian sistem yang sedang kami coba di internal PDI Perjuangan dengan memberi uang untuk diberikan kepada orang tua murid Rp.10 ribu per hari,” ujar dia.
“Hal seperti itu nanti kita mencoba di beberapa sekolah dulu, nanti kita bandingkan hasilnya baik yang mana. Sehingga bisa diajukan mana yang harus wajib dibawa ke sekolah dengan makanan bergizi,” lanjut My Esty.
Dikatakan, bahwa hal ini juga akan jadi bahan diskusi mendalam di Komisi X, bahkan secara internal PDI Perjuangan, pada tanggal 30 Juni 2025 ini akan melakukan seminar nasional untuk melajukan kajian lebih jauh. My Esti juga menjelaskan di NTT, pihaknya akan mencoba memberikan Rp 10 ribu di beberapa sekolah dan ini dari duit pribadi bukan duit negara. “Kalau kami mencoba itu duit pribadi,” ungkapnya.
Menurut My Esti, apakah memungkinkan pemerintah daerah yang terkoneksi dengan PDI Perjuangan bersedia mengadakan dari APBD-nya, anggaran yang seperti itu walaupun tidak banyak kira – kira hanya Rp 50 juta perbulan.
“Daripada membangun dapur – dapur dengan peralatan yang mahal, investasi yang tinggi. Kalau yang ini (program PDI Perjuangan) akan bergulir di wilayah masing – masing,” pungkasnya.
Dalam kesempatan yang sama, DPP Kawan Indonesia menerima SK Pendaftaran Yayasan Pelayanan Kawal Indonesia, yang disserahkan oleh Kasubdit Kelembagaan Dirjen Bimas Kristen Kemenag RI Marvel Ed.Kawantu, S.Th.,M.N bertempat di Sekretariat DPP Kawal Indonesia.
SK tersebut diterima oleh Ketua Umum DPP Kawal Indonesia Ps. Sarlin Mataheru ,M.Th. Pihaknya mengapresiasi atas perhatian dari Dirjen Bimas yang telah menerbitkan SK Pendaftaran Organisasi Kawal Indonesia.
“Dengan SK ini Kawal Indonesia dapat melaksanakan kolaborasi program dengan pemerintah dan stakeholder yang ada di seluruh Infonesia,” harap dia. (nun)