bernasnews – Menyambut Hari Bhayangkara ke-79 yang jatuh pada 1 Juli 2025, Polda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyalurkan bantuan sosial secara masif kepada masyarakat. Pada Rabu, 18 Juni 2025, Polda DIY memulai distribusi awal dengan membagikan 950 paket sembako di sejumlah titik wilayah DIY.
Langkah nyata ini menandai komitmen kuat institusi kepolisian untuk hadir dan berperan aktif dalam kehidupan sosial masyarakat. Melalui momentum Hari Bhayangkara, Polda DIY tidak hanya menunjukkan eksistensinya sebagai penjaga hukum dan ketertiban, tetapi juga sebagai pelindung yang peduli terhadap kesejahteraan rakyat.
Komitmen Kepolisian Menyentuh Masyarakat
Kabid Humas Polda DIY, Kombes Pol Ihsan, S.I.K., menegaskan bahwa total bantuan yang akan disalurkan mencapai 3.000 paket sembako. Ia menjelaskan bahwa pendistribusian akan melibatkan personel dari berbagai satuan kerja di lingkungan Polda DIY serta dukungan dari seluruh Polres dan Polresta di wilayah hukum DIY.
“Kami sudah menyiapkan 3.000 paket. Sebanyak 1.900 paket akan dibagikan oleh personel Polda DIY, sedangkan 1.100 sisanya akan dibagikan oleh jajaran Polres dan Polresta,” ujar Kombes Ihsan.
Polda DIY telah memulai pembagian tahap awal dengan melibatkan tiga satuan kerja utama, yaitu Direktorat Intelkam, Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum), dan Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus).
Ketiga satker ini berhasil menyalurkan total 950 paket kepada masyarakat yang terdampak secara ekonomi di wilayah Yogyakarta dan sekitarnya.
“Kami membagi sembako secara bertahap agar pendistribusiannya merata dan tepat sasaran. Hari ini, tiga satker sudah menuntaskan pembagian 950 paket. Selanjutnya, satuan kerja lainnya akan melanjutkan pembagian sesuai jadwal,” ungkapnya.
Sinergi dan Empati Jadi Fondasi
Polda DIY menyasar masyarakat yang benar-benar membutuhkan, terutama mereka yang terdampak langsung oleh tekanan ekonomi akibat berbagai faktor, seperti inflasi, bencana alam, dan ketidakstabilan pendapatan.
Kombes Ihsan menyatakan bahwa kepolisian tidak ingin hanya dikenal saat melakukan penegakan hukum, tetapi juga saat masyarakat membutuhkan dukungan nyata.
“Kami ingin kehadiran polisi tidak hanya dirasakan saat ada gangguan keamanan, tetapi juga saat masyarakat menghadapi persoalan hidup. Kehadiran polisi harus membawa solusi dan harapan,” ujarnya.
Bakti sosial ini, lanjutnya, bukan sekadar kegiatan seremonial, melainkan perwujudan empati institusi Polri kepada masyarakat. Dalam pelaksanaannya, Polda DIY juga melibatkan unsur masyarakat, tokoh agama, dan tokoh pemuda guna memperkuat sinergi dan memastikan bahwa bantuan diterima oleh mereka yang benar-benar membutuhkan.
“Kegiatan ini juga mempererat hubungan antara Polri dan masyarakat. Dengan sinergi yang kuat, kami yakin kita bisa membangun DIY yang lebih aman, damai, dan sejahtera,” tambahnya.
Melalui program bantuan sosial ini, Polda DIY mengirimkan pesan kuat bahwa Polri tetap konsisten menjaga amanat sebagai pelindung dan pengayom masyarakat.
Bantuan 3.000 paket sembako ini diharapkan tidak hanya meringankan beban masyarakat secara ekonomi, tetapi juga membangkitkan semangat gotong royong serta rasa saling peduli.
“Kami berharap, semangat Hari Bhayangkara bisa menjadi momentum untuk mempererat kedekatan antara Polri dan warga. Kami ingin menunjukkan bahwa polisi selalu hadir, kapan pun dan dalam kondisi apa pun,” tutup Kombes Pol Ihsan.
Dengan distribusi sembako yang terencana dan terarah ini, Polda DIY membuktikan bahwa transformasi menuju Polri yang Presisi bukan hanya jargon, melainkan aksi nyata yang langsung menyentuh hati masyarakat. (el)