News  

BMKG Ingatkan Potensi Gelombang Tinggi di Perairan DIY Hari Rabu: Nelayan dan Warga Pesisir Diminta Waspada

Potensi Gelombang Tinggi di Perairan DIY/Foto: BMKG

bernasnews – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengeluarkan peringatan dini untuk masyarakat pesisir dan para nelayan.

Pada Rabu, 11 Juni 2025, BMKG memprakirakan potensi gelombang tinggi di wilayah Perairan Yogyakarta yang bisa mencapai 2,5 hingga 4,0 meter. Kondisi ini masuk dalam kategori tinggi dan berisiko mengancam aktivitas kelautan.

BMKG merilis prakiraan cuaca yang berlaku selama 24 jam mulai pukul 07.00 WIB. Lembaga ini menyampaikan bahwa kondisi cuaca pada pagi hari cenderung cerah berawan.

Namun, menjelang siang hingga sore, wilayah-wilayah seperti Sleman, Kota Yogyakarta, Kulon Progo bagian utara, dan Gunungkidul bagian utara berpotensi mengalami hujan ringan hingga sedang.

Saat malam tiba, BMKG memprediksi hujan ringan akan melanda Kulon Progo bagian utara-tengah, Bantul bagian utara, serta Gunungkidul bagian barat. Sementara itu, pada dini hari, langit Yogyakarta diperkirakan akan berawan, menandakan potensi kelembapan udara yang masih cukup tinggi.

BMKG mencatat suhu udara di wilayah DIY berkisar antara 22 hingga 32 derajat Celsius dengan tingkat kelembapan mencapai 65 hingga 95 persen. Angin bertiup dari arah tenggara ke selatan dengan kecepatan maksimum 25 km per jam, yang turut berkontribusi terhadap pembentukan gelombang tinggi di perairan selatan.

“Kami minta warga pesisir, khususnya nelayan, tidak memaksakan diri melaut. Ketinggian gelombang yang mencapai 4 meter sangat berbahaya,”ujar BMKG Yogyakarta.

BMKG juga menyarankan pengelola tempat wisata pantai untuk memberikan peringatan jelas kepada wisatawan, terutama di kawasan yang ramai seperti Pantai Parangtritis, Pantai Baron, dan Pantai Glagah. Wisatawan sebaiknya tidak berenang atau bermain terlalu dekat dengan bibir pantai, karena gelombang besar bisa datang secara tiba-tiba.

“Gelombang tinggi biasa terjadi saat angin dari Samudra Hindia bergerak cepat ke arah utara. Kami terus memantau dinamika ini melalui satelit cuaca dan radar,” jelas BMKG.

BMKG mengajak masyarakat untuk terus memantau informasi terbaru melalui kanal resmi seperti aplikasi Info BMKG, situs web, dan media sosial resmi. (ef linangkung)