News  

Sultan HB X dan Keluarga Berkurban Satu Lembu di Masjid Wiworojati Suryoputran

Ketua Takmir Masjid Wiworojati Suryoputran H. Bandrio Utomo, SE (Kanan) menerima kiriman seekor lembu kurban dari utusan Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat. (Foto: Dok. Takmis Masjid Wiworojati)

bernasnews — Perayaan Idul Adha 1446 H/ 2025 kali ini, Sri Sultan Hamengku Buwono X berserta keluarga, GKR Hemas, GKR Mangkubumi, GKR Condrokirono, GKR Maduretno, GKR Hayu, dan GKR Bendara melaksanakan kurban di Masjid Wiworojati Suryoputran, Kelurahan Panembahan, Kemantren Kraton, Yogyakarta, Sabtu (7/6/2025).

“Ngarsodalem Sultan HB X dan keluarga setiap Idul Adha dua tahun sekali, berkurban satu hewan lembu di Masjid Wiworojati. Alhamdulillah jumlah shohibul qurban untuk tahun ini masih tetap eksis, bahkan secara kwantitas ada pertumbuhan jumlah shohib dan jamaah dibanding tahun sebelumnya,” kata H. Bandrio Utomo, SE, selaku Ketua Takmir Masjid Wiworojati Suryoputran.

Lanjut Bandrio menjelaskan, ada 84 shohib patungan lembu untuk 12 ekor, shohib kurban kambing 35 ekor, serta 36 jamaah belajar ikut kurban atau menjadi donatur sehingga total jamaah ada 155 orang. “Artinya dengan adanya isu ekonomi ternyata tidak berdampak pada ibadah jamaah,” ujarnya.

Seekor Lembu Kurban dari Sultan HB X dan keluarga. (Foto: Dok. Takmir Masjid Wiworojati)

Menurut Bandrio yang juga sebagai Ketua Kampung Suryoputran, bahwa berkurban saat Idul Adha itu bagi shohib sudah menjadi kewajiban dan bentuk ketaatan kepada Allah SWT. Pasalnya untuk menjadi shohib tidak bisa diukur dengan kecukupan materi saja.

“Melainkan juga kecukupan kaya hati dan pandai mensyukuri sehingga baginya tidak merasa berat lantaran hal itu merupakan bentuk ketaatan kepada Allah SWT,” tegas Bandrio Utomo.

Saat ditanya peristiwa lembu kurban lepas yang bikin heboh, Bandrio tidak menampik bahwa itu disebabkan keteledoran semata saat menambatkan tali lembu. “Jangan dikaitkan dengan hal-hal yang di luar nalar. Ketika memindahkan lembu kurban ke tempat yang resprentatif banyak anak-anak yang menonton, maka paniklah lembu itu dan lepas lantaran tali tambatnya tidak kencang,” bebernya.

Daging hewan kurban selain dibagikan kepada warga Kampung Suryoputran berdasar ketentuan. Juga dibagikan kepada masyarakat luar yang membutuhkan dengan mengajukan permohonan kepada Takmir Masjid Wiworojati Suryoputran.

“Untuk saat ini sudah ada 17 permohonan proposal yang sudah masuk. Semoga semua bisa  merasakan kabahagian dalam berbagi sesama. Aamiin,” pungkas Bandrio Utomo. (ted)