bernasnews – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Daerah Istimewa Yogyakarta mengeluarkan peringatan dini yang mengejutkan untuk Minggu, 1 Juni 2025. Wisatawan dan warga diminta meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem yang melanda wilayah DIY dan sekitarnya.
Dalam prakiraan cuaca yang berlaku selama 24 jam mulai pukul 07.00 WIB, BMKG mencatat adanya potensi hujan sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang yang dapat terjadi di sejumlah wilayah. Sleman, Kulon Progo bagian utara, dan Gunungkidul bagian utara menjadi daerah yang paling berisiko terdampak.
Sementara itu, pada pagi hari, hujan ringan diperkirakan mengguyur Sleman dan Kulon Progo bagian utara-tengah. Menjelang siang hingga sore, intensitas hujan diprediksi meningkat, membasahi hampir seluruh wilayah utara DIY.
Kota Yogyakarta, Bantul bagian utara, dan Gunungkidul bagian tengah juga diprediksi akan diguyur hujan ringan.
Pada malam hingga dini hari, langit cenderung berawan. Namun, kondisi ini bukan berarti aman sepenuhnya, mengingat potensi cuaca ekstrem di siang harinya.
Gelombang Tinggi Ancam Pantai Selatan, BMKG Minta Aktivitas Laut Dihentikan
Tak hanya cuaca darat yang patut diwaspadai, BMKG juga mengingatkan bahaya dari laut. Gelombang tinggi setinggi 2,5 hingga 4 meter diprediksi menerjang Perairan Selatan Yogyakarta.
Dengan kategori tinggi, gelombang ini dapat membahayakan aktivitas pelayaran dan wisata bahari, khususnya di kawasan pantai selatan seperti Parangtritis, Glagah, dan Pantai Drini.
Angin bertiup dari timur hingga barat daya dengan kecepatan maksimum mencapai 30 km/jam. Suhu udara berkisar antara 22 hingga 32 derajat Celcius, dengan kelembapan mencapai 96 persen—kondisi yang mendukung pembentukan awan konvektif penyebab hujan lebat.
BMKG mengimbau wisatawan, nelayan, dan masyarakat pesisir untuk tidak lengah. Aktivitas di perairan selatan, termasuk berenang dan memancing, sebaiknya ditunda sementara hingga kondisi membaik.