bernasnews – Salah satu peran penting guru Sekolah Dasar (SD) adalah memberikan layanan bimbingan dan konseling.
Dukungan ini sangat dibutuhkan untuk membantu siswa dalam mengembangkan potensi, menyelesaikan masalah belajar, serta membangun kesadaran moral dan motivasi diri.
Di balik keberhasilan akademik dan pembentukan karakter siswa di Sekolah Dasar (SD), terdapat peran krusial yang dimainkan oleh para guru sebagai pelaksana layanan bimbingan dan konseling.
Tugas ini tidak sebatas mengajar mata pelajaran, tetapi juga menjadi pendamping dan pembimbing dalam tumbuh kembang peserta didik, baik secara intelektual, emosional, maupun sosial.
Sebagaimana dipaparkan dalam kajian ilmiah oleh Silvia Anggreni dan rekan-rekannya (2021) dalam karya bertajuk Bimbingan dan Konseling untuk Pembentukan Nilai Moral, guru memiliki peran vital dalam membimbing siswa agar mampu meraih prestasi akademik sekaligus mengembangkan potensi mereka secara utuh. Melalui pendekatan yang tepat, layanan bimbingan ini juga menanamkan nilai-nilai moral sejak dini.
Lantas, seperti apa sebenarnya peran guru SD dalam konteks bimbingan dan konseling tersebut?
Membangun Lingkungan Kelas yang Kondusif
Hal pertama yang perlu dilakukan guru adalah menciptakan suasana kelas yang aman, nyaman, dan menyenangkan. Iklim belajar yang positif dapat mendorong kepercayaan diri anak untuk lebih aktif, terbuka, dan berkembang sesuai potensinya.
Tanpa tekanan dan rasa takut, peserta didik akan merasa lebih bebas dalam mengungkapkan gagasan maupun mengemukakan kendala yang mereka hadapi.
Memberikan Arah Akademik dan Moral Sejak Dini
Peran guru tidak berhenti pada penyampaian materi pelajaran. Lebih dari itu, mereka juga bertanggung jawab dalam memberi panduan terkait pilihan akademik, membentuk kebiasaan belajar yang sehat, serta menanamkan nilai-nilai etika yang relevan dalam kehidupan sehari-hari. Pembelajaran pun menjadi wadah pembentukan karakter, bukan hanya pencapaian nilai.
Mengenali Setiap Murid Secara Personal
Setiap anak di kelas memiliki latar belakang, karakter, dan kebutuhan belajar yang unik. Oleh sebab itu, guru dituntut untuk memahami potensi, kelemahan, hingga kendala yang dihadapi oleh masing-masing murid. Pengetahuan ini menjadi dasar penting dalam merancang strategi pembelajaran dan pendekatan bimbingan yang tepat guna.
Menumbuhkan Kematangan Sosial dan Pribadi
Proses pendidikan di SD adalah fondasi bagi pertumbuhan sosial siswa. Interaksi dengan guru dan teman sebaya di kelas menjadi sarana pembentukan kepribadian yang sehat dan sikap sosial yang positif. Di sinilah peran guru sebagai fasilitator muncul, membimbing anak agar mampu beradaptasi, menghargai perbedaan, serta mampu berempati terhadap lingkungan sekitarnya.
Menyediakan Bimbingan Kelompok di Dalam Kelas
Kegiatan bimbingan tidak selalu harus dilakukan secara individual. Guru juga bisa mengadakan sesi bimbingan kelompok dalam skala kecil.
Tujuannya adalah menciptakan ruang diskusi yang inklusif, membangun keberanian berbicara, dan mendorong keaktifan siswa dalam menyampaikan pendapat. Interaksi semacam ini juga dapat mempererat hubungan antar peserta didik.
Melakukan Pendekatan Pribadi dan Humanis
Mengingat murid adalah individu yang kompleks, pendekatan personal menjadi salah satu metode efektif dalam layanan bimbingan dan konseling.
Guru perlu menunjukkan empati, mendengarkan dengan tulus, dan menyesuaikan metode pengajaran sesuai dengan kebutuhan serta karakter masing-masing siswa. Di sinilah kepekaan guru sangat berperan dalam mengidentifikasi akar masalah yang mungkin tersembunyi.
Evaluasi Berkala untuk Perbaikan Pembelajaran
Guru tidak hanya mengajar, tetapi juga melakukan evaluasi berkala terhadap proses dan hasil belajar siswa.
Dari sini, guru dapat memberikan instruksi tambahan bagi siswa yang belum mencapai tujuan belajar. Evaluasi ini juga menjadi data penting dalam merancang strategi lanjutan, serta membantu menyelesaikan berbagai permasalahan siswa secara lebih efektif.
Merujuk Masalah yang Kompleks kepada Ahlinya
Tidak semua masalah siswa dapat ditangani sendiri oleh guru. Dalam kasus-kasus yang lebih serius atau bersifat sensitif, guru perlu menjalin kerja sama dengan konselor sekolah, psikolog, atau pihak profesional lainnya.
Langkah ini penting agar siswa mendapatkan bantuan yang sesuai dengan kebutuhannya secara mendalam.
Kolaborasi Antar Tenaga Pendidikan
Seorang guru tidak bisa berjalan sendiri dalam menjalankan layanan bimbingan dan konseling. Diperlukan sinergi dengan berbagai pihak, seperti konselor sekolah, kepala sekolah, serta tenaga pendidik lainnya, demi menciptakan sistem dukungan yang menyeluruh bagi siswa.
Guru juga perlu memahami serta menjalankan kebijakan dan prosedur layanan bimbingan konseling yang telah ditetapkan pihak sekolah.
Penutup
Menjadi guru SD bukan hanya soal mengajar di kelas, tetapi juga menjadi pembimbing, pendengar, sekaligus penuntun moral bagi peserta didik.
Dengan memerankan diri sebagai pelaksana bimbingan dan konseling secara maksimal, guru turut andil dalam membentuk generasi muda yang cerdas, berkarakter, dan siap menghadapi tantangan masa depan.
Melalui pendekatan yang personal, lingkungan belajar yang mendukung, serta kolaborasi yang solid dengan berbagai pihak, layanan bimbingan dan konseling di sekolah dasar bisa menjadi jembatan emas bagi tumbuh kembang anak-anak Indonesia secara holistik.
***