bernasnews – Harapan suci seorang warga Banguntapan, Bantul, untuk menunaikan ibadah umroh justru berujung luka mendalam.
Nurlaini (52), warga Tegalmulyo, Banguntapan, menjadi korban penipuan berkedok paket umroh murah. Ia kehilangan uang hingga Rp 110 juta setelah tergiur tawaran umroh hanya Rp 15 juta.
Penipuan ini bermula pada tahun 2021. Seseorang bernama Eka Anggraeni, yang mengaku sebagai Direktur PT Alif Bestari Tour & Travel, menghubungi Nurlaini. Eka menawarkan kesempatan langka: paket umroh murah pengganti jamaah yang membatalkan keberangkatan.
“Pelaku menawarkan harga separuh, hanya Rp 15 juta. Ia menjanjikan korban akan berangkat setelah pandemi COVID-19 mereda, dengan sistem pembayaran bertahap,” ungkap Kasi Humas Polres Bantul, AKP I Nengah Jeffry Prana Widnyana, Minggu, 25 Mei 2025.
Rangkaian Janji Palsu dan Uang yang Menguap
Nurlaini langsung tergoda. Ia menyetorkan Rp 1 juta sebagai pembayaran awal. Namun, Eka terus menggoda korban dengan iming-iming kuota terbatas dan harga khusus. Selama dua tahun, dari 2021 hingga April 2023, korban rutin menyetor uang hingga total mencapai Rp 110 juta.
Februari 2023, Eka kembali mengumbar janji. Ia memastikan korban akan berangkat umroh bulan itu. Tapi harapan tinggal harapan. Hingga kini, Nurlaini tak kunjung diberangkatkan. Bahkan, janji pengembalian uang pun tak pernah terpenuhi.
“Korban akhirnya melapor ke Polres Bantul. Saat ini kami sedang menyelidiki kasus ini,” tegas Jeffry.
Polisi menduga pelaku sudah merancang modus ini secara sistematis. Mereka menyasar calon jamaah yang haus ingin berangkat ke Tanah Suci, tapi terbatas secara ekonomi. Dengan memainkan emosi dan waktu, pelaku membuat korban terus menyetor uang hingga tak sadar telah tertipu.
Jeffry mengimbau masyarakat agar lebih waspada. Ia meminta warga tidak mudah tergiur dengan tawaran umroh murah yang jauh di bawah harga standar.
“Jika penawarannya terdengar terlalu indah untuk jadi kenyataan, maka besar kemungkinan itu penipuan,” pungkasnya. (el)