bernasnews – Hujan deras disertai angin kencang yang mengguyur wilayah Kabupaten Gunungkidul pada Senin siang (19/5) mengakibatkan serangkaian bencana alam di sejumlah titik.
Berdasarkan laporan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul, sebanyak 29 titik terdampak.
Berbagai jenis kerusakan terjadi, mulai dari pohon tumbang, banjir genangan, hingga kerusakan pada fasilitas umum dan rumah warga.
Penyebab Bencana
Kepala Pelaksana BPBD Gunungkidul, Purwono, menyampaikan bahwa mayoritas kejadian akibat pohon tumbang yang menutup akses jalan serta menimpa rumah, fasilitas pendidikan, dan jaringan listrik.
“Sebagian besar kejadian sudah dalam kondisi tertangani. Namun masih ada beberapa titik yang dalam proses penanganan, bahkan ada yang belum tertangani karena medan cukup sulit dan membutuhkan alat berat,” jelas Purwono.
Wilayah Gunungkidul Terdampak Bencana
Akses jalan di lebih dari 10 lokasi tertutup pohon tumbang, di antaranya wilayah Walikan–Siyono, Jetis Karangmojo, Katongan Nglipar, dan Pulebener Giring.
Beberapa fasilitas pendidikan seperti SD Negeri Kemadang dan SMK Pelayaran di Rejosari, Tanjungsari mengalami kerusakan dan banjir genangan.
Sebanyak 7 rumah warga mengalami kerusakan ringan akibat tertimpa pohon, seperti milik Yahmi di Katongan, Tri Wahyuni di Kepuhsari, dan Rejeb di Giritirto.
Jaringan listrik di beberapa lokasi, termasuk Kuwonkidul dan SMP PGRI di Pacarejo, turut terdampak. Hingga kini, masih ada yang belum tertangani. Pasar Bintaos di Tepus juga tergenang air akibat banjir.
Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD bersama unsur TNI, Polri, DAMKARMAT, PLN, TAGANA, relawan dan masyarakat telah melakukan assessment dan penanganan awal.
Bantuan berupa peralatan evakuasi dan logistik darurat juga telah disiapkan untuk mempercepat proses pemulihan.
BPBD Gunungkidul menghimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana susulan. Masyarakat perlu melakukan hal berikut.
- Melakukan pemangkasan pohon-pohon lapuk dan cabang berlebih.
- Menghindari area rawan seperti sekitar pohon besar, tiang listrik, reklame, dan daerah aliran sungai saat hujan deras disertai angin kencang.
BPBD menyatakan bahwa total kerugian masih dalam proses penghitungan. Nnamun, terdapat beberapa kerusakan properti dengan nilai taksiran awal mulai dari Rp200.000 hingga Rp1.500.000 per rumah.
“Kami terus memutakhirkan data dari lapangan dan akan segera memberikan informasi lanjutan bila ada perkembangan,” pungkas Purwono. (ef linangkung)