bernasnews – Suasana damai Padukuhan Wukirsari, Kalurahan Baleharjo, Kapanewon Wonosari, Kabupaten Gunungkidul, mendadak berubah mencekam pada Minggu pagi, 18 Mei 2025. Sekitar pukul 08.45 WIB, warga dikejutkan oleh penemuan sosok pria tergeletak dalam posisi telungkup di sebuah tegalan kosong, tepat di bawah pohon sengon.
Sejumlah anak-anak yang tengah bermain di sekitar lokasi pertama kali melihat tubuh tersebut. Mereka memekik ketakutan, lalu menghampiri salah satu warga, Febi Anto Nugroho, seorang anggota Polri yang baru saja pulang mengantar anaknya.
Febi segera mengecek tubuh pria itu. Ia menemukan korban dalam posisi telungkup, kepala menghadap barat, tangan kanan menekuk, dan tangan kiri lurus. Saat dipanggil, pria itu tidak merespons.
Febi memeriksa denyut nadi dan pernapasan korban, namun keduanya sudah tidak ada. Ia segera menghubungi pihak kepolisian dan warga sekitar berdatangan ke lokasi kejadian.
Polisi Pastikan Korban Meninggal karena Sesak Napas Menahun
Kapolsek Wonosari, Kompol Edy Purnomo, membenarkan penemuan mayat tersebut. Ia menjelaskan bahwa korban diketahui bernama Wasdiyanto (67), warga Padukuhan Selang IV, Kapanewon Wonosari, berprofesi sebagai sopir.
“Kami telah melakukan pemeriksaan di tempat kejadian. Hasilnya menunjukkan bahwa korban meninggal mendadak diduga karena sesak napas menahun yang dideritanya,” ungkap Kompol Edy.
Sebelum ditemukan meninggal, saksi lain bernama Suradiyono mengaku sempat berpapasan dengan korban di pertigaan Wukirsari. Saat ditanya hendak ke mana, korban hanya menjawab singkat, “Arep ngidul,” (mau ke selatan). Tak lama kemudian, tubuhnya ditemukan tak bernyawa.
Proses Olah TKP dan Hasil Pemeriksaan Medis
Petugas kepolisian yang mendatangi lokasi segera melakukan olah TKP. Mereka menemukan tubuh korban dalam kondisi terluka ringan di pelipis kanan sepanjang 5 cm, dengan darah segar masih mengalir. Di tubuh korban juga terdapat lebam di dada dan pelipis akibat tekanan dari batu tempat ia terjatuh.
“Kondisi korban saat ditemukan menunjukkan adanya benturan ringan. Namun, dari hasil pemeriksaan medis Puskesmas Wonosari II, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan,” ujar Kompol Edy.
Tim medis yang dipimpin b. Brian menyimpulkan bahwa korban meninggal kurang dari satu jam sebelum ditemukan. Hasil pemeriksaan juga menguatkan dugaan bahwa korban mengalami sesak napas mendadak, lalu menepi di kebun sebelum akhirnya jatuh dan meninggal.
Keluarga Terima Kejadian dan Tolak Otopsi
Pihak keluarga korban, melalui anaknya Erwan Yunatan Afrianto, membenarkan bahwa korban memiliki riwayat sesak napas menahun. Setelah melalui proses identifikasi, keluarga menerima kejadian tersebut sebagai musibah dan menolak otopsi lanjutan.
Korban kemudian dievakuasi menggunakan ambulans Desa Selang, didampingi oleh perangkat dusun dan pihak kepolisian, menuju rumah duka di Selang IV, Wonosari.
Polisi Tegaskan Tidak Ada Unsur Kriminal
Kapolsek Wonosari menegaskan bahwa pihaknya telah menindaklanjuti kejadian ini secara menyeluruh. “Kami sudah mendatangi TKP, mencatat identitas saksi dan korban, serta mengamankan barang bukti. Hasilnya menunjukkan bahwa korban meninggal karena faktor medis, bukan kriminal,” pungkas Kompol Edy.
Penemuan mayat ini meninggalkan duka mendalam bagi keluarga dan kejutan besar bagi warga sekitar. Namun, kesigapan petugas dan ketertiban masyarakat memastikan proses evakuasi berlangsung lancar tanpa insiden lanjutan. (el)