News  

Sunatan 109 Anak Pakai Metode Lem, Sambut Hari Jadi Ke-109 Kabupaten Sleman

Suasana acara seremonial Sunatan Massal, dalam rangka menyambut Hari Jadi Ke-109 Kabupaten Sleman. (Foto: Kiriman Kusnadi)

bernasnews — Sunat bagi anak laki laki sebagai simbol  keberanian pesan Bupati Sleman  Harda Kiswaya  yang dibacakan  Eka Suryo Prihantoro, S.Si, M.Kom, pada pelaksanaan kegiatan Sunatan Masal sebagai rangkaian peringatan Hari Jadi Ke-109 Kabupaten Sleman, bertempat di Puskesmas Pembantu Jagalan, Kapanewon Berbah, Kabupaten Sleman , DlY, Jumat 9 Mei 2025.

Lebih lanjut bupati Sleman menyampaikan, bahwa dalam rangka efisiensi peringatan Hari Jadi Ke-109 Kabupaten Sleman ke-109 dilaksanakan dengan sederhana namun akan lebih menyentuh langsung kepada kebutuhan masyarakat. Salah satunya sunatan masal. yang ditargetkan untuk 109 anak sesuai hari jadi Sleman.

“Harapannya akan bisa membantu masyarakat  yang anaknya sudah saat berkitan namun keberatan dari segi  pembiayaan.” kata Bupati Sleman, dalam keterangannya.

Disampaikan Bupati Sleman diharapkan masyarakat  bekerja sama dengan pemerintah untuk menjadikan Sleman lebih baik dengan semboyan ‘Gumolong Hanggayuh Mukti’. “Bersatu meraih Kejayaan. Bersama sama masyarakat Kabupaten Sleman Meraih Kejayaan.”tandasnya.

Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan Dinkes Sleman dr. Tunggul Birowo menyampaikan terima kasih dan apresiasi yang tinggi kepada semua pihak yang telah bekerja keras demi suksesnya kegiatan sunatan masal dalam rangka Hari Jadi Ke-109 Sleman.

Menurut dr. Tunggul, sunatan massal bukan hanya sekedar tindakan medis tetapi juga merupakan upaya menjaga kesehatan anak sekaligus bentuk nyata kepedulian sosial masyarakat, terutama kepada  yang kurang mampu.

Sunat atau khitan tindakan penting dalam menjaga kebersihan dan kesehatan reproduksi laki laki. Melalui kegiatan ini kita tidak hanya membantu keluarga yang membutuhkan tetapi juga menanamkan nilai nilai keberanian dan kebersamaan bagi anak anak kita.

“Kegiatan Sunat massal kali ini  menggunakan metode terbaru yakni Top Sealer dimana proses sunat tidak mempergunakan jahitan tetapi menggunakan lem khusus. Dimana setelah disunat akan bisa berjalan seperti biasa, dalam dua hari akan kering kalau tidak melakukan aktivitas berlebihan seperti berenang dan lainnya. Dengan metode ini resiko pendarahan sangat kecil,” beber dr. Tunggul.

Biaya khitan atau sunat dengan metode ini biayanya Rp 1.5 juta dan peserta mendapatkan uang  transpot Rp 100 ribu juga paket celana khitan, baju Koko, kopiah dan sarung. Semua fasilitas ini di tanggung dari BAZNAS Kabupaten Sleman.

Adapun peserta sunatan massal jumlah 109 anak, dalam 5 hari target sudah terpenuhi, tersebar dari seluruh kapanewon di Sleman dengan usia 2 sampai 14 tahun. Sunat dilakukan oleh tenaga profesional menggunakan 17 bed operator, 4 bad Anastesi, 1 bet Emergency. (nun/ Kusnadi, Berbah)